App herunterladen
42.22% Benarkah Cinta Itu Ada ? / Chapter 19: Rencana

Kapitel 19: Rencana

Minggu pagi seperti biasa keluarga Hendrinata berkumpul, terdengar celotehan Mira yang sedang bermain bersama Tyan.

"Abang Tyan main doktel-doktelan yuk.."

"Kamu suster aku dokter"

"Telus pasiennya siapa dong" ? Pertanyaan Mira membuat kami semua tertawa.

Tyan segera mengatasi pertanyaan Mira dengan menyodorkan boneka barbie yang tadi sempat di bawa Mira.

"Ramona kemana, kok gak keliatan ?" Tanya Nuriman sambil kepalanya menengok kiri kanan mencari keberadaan Ramona.

"Joging bareng temannya" Sahut Pak Hendrinata.

"Pantesan motornya diluar, kirain ada" Ujar Rukiah

"Pagi ini mau dengar ceramah atau kisah nih" Tanya Pak Hendrinata.

"Gak selamanya berkumpul itu harus mendengarkan ceramah dan kisah, berbincang seadanya aja" Yusran menjawab pertanyaan ayahnya.

"Iya juga sih, oh ya pa...aku mau ngenalin seseorang ke papa, cantik dan rajin lho." Ucap Rukiah.

"Siapa ?"

"Itu pa, tetangga depan rumah namanya Dewi dia Janda tanpa anak, baru sebulan yang lalu kembali dari Singapura sebagai TKW"

"Dewi yang bahenol itu ?" Pertanyaan Nuriman sontak saja menjadi bahan ledekan Yusran.

"Ha...ketahuan kakak sering perhatiin dia ya ?"

"Gak jg sih kebetulan aja pernah sekali lewat depan rumah" Elak Nuriman.

"Yah sekedar dikenalin sih gak masalah" Sahut Pak Hendrinata.

"Maksud aku gini pa, dia itu cocok jadi pengganti mama usianya baru 44 tahun" Rukiah mulai promosi. Kayak barang dagangan aja dipromosi😀

"Papa udah tua mana dia mau ?"

"Pasti mau pa, dia pernah curhat katanya gak peduli ama usia, dia ingin berbakti pada suami gitu katanya"Rukiah semakin meyakinkan papanya, didukung oleh Nuriman dan Yusran yang turut menyemangati.

"Liat aja nanti, lagian mamamu meninggal belum juga setahun" Sahut Pak Hendrinata.

Rukiah yang tak mau rencananya gagal tetap ngotot mempertahankan pendapatnya.

"Aku pernah dengar ceramah ustad dikampung sebelah saat ada yang meninggal, kata ustad jika istri meninggal terus suaminya belum menikah lagi maka arwahnya jadi tidak tenang"

"Mana ada yang begitu, itu suami ganjen namanya" Teriak Ramona dari balik pintu.

"Main nyelonong aja, ucap salam dong" Nuriman berdiri hendak menyongsongnya, tapi malah tangannya ditepis oleh Ramona.

"Bodo amat, pokoknya tidak ada yang menikah di rumah ini titik" Ramona langsung menuju kamarnya dan "Braakkkk !" Pintu kamarnya dibanting dengan keras.

"Udah biarin aja, ntar dia habis mandi aku samperin, intinya aku menghargai saran kak Rukiah tapi jangan bawa-bawa nama ustad juga kaleee" Ujar Yusran tertawa.

"Aku juga setuju, tujuan kita kan biar ada yang nemenin dan ngurus papa". Ujar Nuriman.

"Aku kepikiran kalo nanti aku lahiran siapa yang urusin papa, Nuriman ngantor, istrinya lagi ngidam, Yusran KKN, trus Mona aku gak yakin".

"Braakkk !! Terdengar pintu kamar dibanting dengan keras lagi. Yusran segera berdiri, tujuannya sih untuk membujuk Ramona semoga aja dia mau. Yusran dan Ramona emang sangat dekat mungkin karena usianya yang cuman terpaut 2 Tahun dan lagi mereka tinggal bersama jadi mungkin saja Ramona mau mendenganya.

"Tok...tok...tok.Aku boleh masuk gak, mau pamit ke lokasi" Pancing Yusran sambil mengetuk pintu.

"Masuk aja, gak dikunci" Terdengar sahutan dari dalam.

Yusran bergegas masuk dan langsung duduk dikursi yang berada di kamar Ramona. "Tadi Nikita nitip salam".

"Apa ? Kapan ketemunya ? trus dia bilang apa aja ? Tanya Ramona antusias.

"Tadi aku ke Sekolahnya". Nikita teman SMP adiknya, mereka pisah sekolah karena Nikita lebih memilih SMA swasta bertaraf Internasional sedangkan Ramona di SMA Negeri 1.

"Ngapain disana ? jangan-jangan kalian pacaran ya ?"

"Baru juga PDKT"

"Huuu, mana dia mau ama kakak"

"Hush, ucapan itu doa. ya disponsori atau gimana gitu"

"huuuuu...Brukkkk" Ramona melempari Yusran dengan bantal yang langsung ditangkisnya.

"Aku mau, kamu jadi jembatannya"

"Wee, kepedean"

"Kakakmu ini lebih tampan dari Tom Cruise lho, coba lihat" Yusran langsung berdiri menyisir rambutnya ala Tom Cruise membuat Ramona tertawa ngakak.

"Hahahahahahaha....."

"Oh ya, ntar lagi aku ke lokasi, aku khawatir ninggalin kamu sendirian di rumah"

"Kan ada papa"

"iya, papa kan gak mungkin ngawasin kamu 24 jam. Gini aja kakak punya usul nih, gimana kalo kamu berhijab aja kayak Nikita, kamu pasti lebih cantik dari Nikita kalo berhijab" Usul Yusran.

"Papa aja gak nyuruh"

"Papa dah cerita, kata papa, beliau ingin kamu sendiri yang menyadari kewajibanmu untuk menutup aurat, beliau tidak ingin memaksa nanti pakainya malah setengah hati makainya jadi gak bernilai nantinya"

"Tuh papa juga tau"

"Ya udah aku gak maksa, terserah aja deh tapi jangan lupa jaga diri ya ? aku akan sering pulang dari lokasi kok."

"Iya kak, makasih"

"Satu lagi pesan kakak, izinkan papa menikah" Pinta Yusran sebelum beranjak pergi.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C19
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen