Kapitel 46: KIRAN SANG PELAYAN

"Aku berada di mana ini?" gumam Kiara. Melihat ke luar jendela, hamparan pasir yang terbentang sejauh mata memandang. "Aku sama sekali tidak tahu berada di mana? Tidak ada satu pun penghuni di rumah ini yang bisa aku ajak bicara. Kalau ada Leo di dalam kamar, tidak ada seorang pun yang masuk."

Kiara menatap jauh ke tengah-tengah hamparan pasir. "Aku harus mencari akal agar bisa ke luar dari sini. Aku tidak mau terkurung seperti ini."

Terdengar pintu kamar di buka tetapi Kiara tidak sedikit pun menoleh ke belakang karena dirinya tahu, cuma Leo yang bisa bebas ke luar masuk kamarnya.

"Sedang apa?" terdengar suara berat dari sampingnya.

Kiara tidak menjawab, tatapannya tidak beranjak dari hamparan pasir dan debur ombak yang saling berkejaran di bawah sana.

Leo mengambil sebungkus rokok dari saku celananya, mengambilnya sebatang dan membakarnya. Menghisapnya kuat kemudian menghembuskannya sehingga asap rokok menutupi sebagian wajahnya yang terlihat tenang.