Tak lama setelah lambang teratai merah itu keluar di atas dahi Rea, dia pun bangun dan langsung memeluk Allail saat matanya menangkap sosok Allail yang sedang berada di sebelahnya kala itu.
"Hic, hic, hic." Tangisan demi tangisan dia tumpahkan, hatinya kala itu seperti orang yang sudah tak memikirkan apapun lagi. Yang ada di dalam pikirannya kala itu hanyalah Allail seorang, pria yang sangat dia cintai, pria yang sudah membuatnya bahagia itu.
Allail masih dalam keadaan bingung kala itu, dua tak bisa berpikir apa-apa lagi saat tangan Rea yang sudah mengingatnya itu memeluk dia dengan erat, semakin lama semakin erat.
"Rea, apakah kau sudah ingat aku ini siapa? Apakah kau sudah sadar siapa kau sebenarnya?" tanya Allail sembari melonggarkan pelukannya pada Rea kemudian menatap matanya dalam-dalam.