App herunterladen
10.1% Be My Umbrella / Chapter 28: BMU 27

Kapitel 28: BMU 27

Tidak terasa waktu begtu cepat berlalu dan malam yang panjang itu pun terlewati begitu saja. Sekarang adalah hari ketiga Felix dan Bennedict menginap di resort yang berada di dekat pantai itu.

Bennedict yang tentu saja sudah mempunyai agenda di pagi itu tentunya langsung pergi untuk bekerja, ia segera berangkat menuju lokasi dimana ia bekerja saat ini. Di sisi lain, Felix yang tidak tahu harus melakukan apa hanya bisa berbaring di tempat tidurnya dan sesekali ia melihat pemandangan ke luar dari balkon kamarnya.

Ia teringat dengan satu hal, seharusnya ia membawa buku walaupun ia sedang berlibur. Setidaknya ada sesuatu yang bisa ia baca jika sedang tidak ada hal untuk dilakukan seperti sekarang ini.

Jika ia memainkan ponselnya terlalu sering juga tidak baik bagi matanya. Ia juga adalah tipe orang yang cepat bosan akan sesuatu jika dilakukan terus menerus seperti itu.

Saat itu ia sekali lagi melihat ponselnya, ia mengecek apakah ada yang mengirimkannya pesan karena kemarin malam ia tertidur lebih awal dari biasanya. Jadi, ia berniat untuk membalas pesan orang-orang itu.

Ternyata ada dua orang yang mengirimkannya pesan, dua orang itu adalah Leo dan Sam. ia pun membuka pesan dari Leo terlebih dahulu karena memang Leo lah yang lebih awal mengirimkannya pesan.

"Felix~ kau sudah berlibur dua hari, sungguh menyenangkan. Kau tahu tidak? Aku juga ingin berlibur huhu~ Cepatlah pulang, aku merindukanmh." Leo mengiriminya pesan dengan penuh emoji menangis. Sepertinya anak itu benar-benar kesepian karena Felix hanya berlibur berdua dengan Bennedict dan tidak mengajaknya.

"Kau juga, pergi liburan sana, mungkin kau bisa mengajak orang tuamu berlibur. Di sini cukup menyenangkan, kau tahu? Andaikan kau ada disini, pasti sudah aku ceburkan kau ke laut haha~" Felix bisa-bisanya bercanda pada Leo saat itu.

"Heh kau ya. Kau juga akan aku ceburkan jika aku ada di sana. Tapi sayangnya aku hanya tiduran aja di rumah. Sangat membosankan di sini, kau tahu kan? Lalu, apa saja yang seru di sana selama dua hari ini?" Tanya Leo di dalam pesannya.

"Aku bertemu seorang wanita waktu di pantai, dia bernama Karin. Kami akhirnya berkenalan lalu mencari cangkang kerang bersama. Benar-benar seru waktu kita mencarinya sampai-sampai kita lupa waktu. Tapi ia di sana tidak lama, ia sudah kembali ke kotanya bersama tunangannya." Felix menjelaskan semua hal termasuk pertemuannya bersama Karin saat di pantai.

"Wahh sayang sekali, ia sudah bertunangan. Coba saja jika belum, mungkin itu akan menjadi awal dari kisah cinta seorang Felix, hehe~ Ah aku hanya bercanda." Leo lagi-lagi bercanda hal yang tidak masuk akal. Felix hanya menanggapinya dengan santai.

"Walaupun begitu, semoga suatu saat nanti kami bisa bertemu kembali di suatu tempat." Jawab Felix di dalam pesannya yang dikirim untuk Leo.

"Baik tuan Felix." Leo pun membalas lagi dan obrolan mereka melalui pesan itu pun terus berlanjut.

Di sela-sela Felix membalas pesan Leo dan sembari menunggu Leo selesai mengetik pesannya, ia juga tidak lupa untuk membuka pesan dari Sam. Ia melihatnya dan betapa terkejutnya ia karena pesan itu benar-benar sangat ia nantikan.

Sam di dalam pesannya mengatakan bahwa "Felix, coba tebak apa yang ingin ku sampaikan padamu! Ya, ini adalah kabar baik. Kata seorang kenalanku yang bekerja bersama Manager Brams, ia sudah menentukan siapa pekerja yang lolos interview di sana. Kau tahu siapa? Ya, itu adalah kau, Felix!

Huaaaa~ aku terkejut sekaligus senang mendengarnya. Selamat ya, benar-benar selamat untukmu. Kakak ikut senang dengan kabar ini. Jika kau melihat pesan ini, jangan melempar ponselmu okay?" Sam datang dengan kabar baik yang sudah dinanti-nanti oleh Felix selama ini.

Felix yang saat itu melihat pesan Sam benar-benar sangat terkejut. Ia sampai tidak bisa berkata-kata dan terdiam sejenak lalu tiba-tiba berteriak karena ia sangat senang mengetahui kabar ini dari Sam.Ia pun segera membalas pesan Sam saat itu.

"Huaaaa kak Sam, saya benar-benar terkejut. Apa ini sungguhan? Apa ini benar-benar terjadi? Huaa~ saya masih tidak percaya huhu~" Felix masih di dalam pikirannya bahwa ia masih meragukan dirinya saat itu.

Namun, Sam meyakinkan Felix bahwa kabar ini bisa dipercaya dan meminta Felix untuk melihat emailnya. Mungkin saja ia mendapat email dari restauran itu.

Dan benar saja, Felix mengecek email miliknya dan ada satu email dari Keyst Restaurant dimana ia melakukan interview saat itu. Ia segera membuka isi dari email itu dan membacanya. Ia membaca sampai di kalimat terakhir dan ia terfokus pada satu hal.

Di dalam email itu terdapat kalimat yang berbunyi "Selamat atas diterimanya Felix Zane Walt sebagai pekerja di Keyst Restauran. Anda diterima sebagai 'Pelayan Restaurant' di Keyst Restauran kami."

Felix sangat senang dengan kabar ini namun juga sedikit heran dengan email itu. Bukan karena ia meragukan keasliannya, tapi lebih kepada kenapa ia ditempatkan menjadi pelayan restauran. Bukankah ia mendaftar sebagai koki atau sebagai pekerja di dapur restauran? Ia juga tidak mempunyai keahlian sama sekali untuk menjadi pelayan.

Ia pun segera memberitahukan hal ini pada Sam melalui pesannya. Sam pun mengatakan jika ia tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi pada Felix. Tapi ia menjelaskan, mungkin saja memang posisi pelayan restauran saat itu sedang kosong dan sedang membutuhkan karyawan secepatnya.

Sam pun meyakinkan Felix untuk memikirkan lagi tawaran dari Keyst restauran. Sangat sulit untuk mencari pekerjaan dalam waktu cepat, terlebih lagi Felix sangat membutuhkan pekerjaan untuk membayar biaya kuliahnya.

Felix hanya terheran kenapa ia tidak ditempatkan di dapur tapi malah jadi pelayan yang melayani tamu. Ia merasa jawaban interviewnya sudah bagus saat itu tapi malah tidak diterima di dapurnya. Felix agak sedih sebenarnya tapi ia mencoba untuk menerimanya.

Ia pun menerima tawaran dari Keyst Restauran untuk menjadi pelayan. Pekerjaan itu tidaklah terlalu buruk jika ia pikirkan kembali. Ia hanya perlu belajar hal baru sebelum mulai bekerja di sana.

Dari email itu juga dikatakan bahwa ia harus datang untuk mengukur pakaian kerjanya besok siang. Iya, besok! Disaat ia bahkan belum menyelesaikan lima hari liburannya, sepertinya ia harus kembali ke rumah besok pagi.

Ia tidak mungkin langsung berangkat dari resortnya menuju Restauran itu besok siang. Ia sama sekali tidak membawa baju formal untuk dipakai ke restauran itu, jadi ia harus pulang untuk mengganti pakaian sebelum pergi ke restauran.

Agaknya ini sedikit merepotkan dan melelahkan karena ia harus membuang dua hari liburan berharganya. Tapi ia berpikir lagi, jika itu untuk masa depannya maka semuanya tidak masalah. Ia bisa berlibur kapan saja suatu saat nanti.


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C28
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen