"Nah kan? Pagi ini kamu memberikan wajahmu pada perempuan itu lebih dahulu daripada ke aku." Ruby semakin sungut.
"Hahaha, aku kesana karena memang ada urusan. Bukan karena sengaja menemui dia, sayang." Anton semakin gemas pada pacar rahasianya itu. "Nanti malam aku mau kerumah kakakku karena sore ini dia sudah bisa pulang kerumah. Apa kamu … mau ikut aku?" Bisik Anton di telinga sang kekasih.
"Bolehkah? Baiklah, aku ikut denganmu." Senyum lebar mulai terbit di bibir sang perempuan.
"Nah begitu dong, senyum. Masih pagi jangan cemberut terus. Oya, tadi katanya kamu mau menghirup udara segar?" Anton mengingatkan Ruby akan niatnya semula.
"Oksigenku ada didepan mata. Kenapa aku harus jauh-jauh mencarinya?" Ruby mengecup bibir Anton namun Anton membalasnya dengan memberikan ciuman lebih dalam dan mereka pun saling memagut lidah satu sama lain dengan nafsu tertahan sejak kemarin.
Adik dari Calista itu mengecup leher Ruby dan tiba-tiba,
Halo teman-teman reader, boleh minta tolong sumbang POWER STONE nya 1pc saja setiap hari ke judul novel saya yang baru: SIAP, KOMANDAN! ?
Terima kasih banyak yaa...