"Haruskah aku senang karena dia buru-buru ingin melihat keadaanku? Atau, aku kecewa karena dia adalah pria yang hanya selalu menuruti perintah om Donni apapun isi perintahnya?" Gumam Ruby dalam hati.
"Aku Tidak apa-apa. Kamu pulang saja sekarang." Ruby menjawab dengan matanya menatap ke samping. Hatinya masih diliputi rasa malu yang teramat sangat. Mengingat peristiwa semalam yang dia lakukan bersama lelaki muda ini didalam kantornya hingga dini hari. Anton pun sama malu-malunya. Ini juga pertama kali dia melakukan hak tersebut.
Tidak ada obrolan sama sekali selama beberapa menit kemudian. Baik Anton maupun Ruby sama-sama bingung harus mulai bicara tentang apa.
"Mengenai semalam, aku ..." Anton perlahan berjalan menghampiri sisi Ruby dan duduk di sisi ranjangnya. Ruby menatap mata Anton lekat-lekat. "Aku minta maaf karena aku sangat keterlaluan." Ruby langsung memalingkan lagi wajahnya ke samping.