"Sungguh seorang perempuan yang sangat berani dan punya inisiatif langsung." Pikir Jay yang langsung tahu maksud dari bosnya, menempatkan Ruby sebagai bos dari Anton.
"Benar sekali, tuan Jay." Anton menjawab tanpa menatap mata Ruby. Perempuan yang baru saja dinobatkan sebagai seorang manager itu, menyeringai sinis melihat sikap pria yang sangat berbeda dengan saat itu mereka hanya berdua.
Rapat pun berakhir dan semua kembali ke tempat masing-masing. Begitu pun dengan Ruby dan Anton yang kembali keruangannya. Anton menempati meja di luar ruangan Ruby. Perempuan asli kelahiran London itu melihat-lihat isi ruangannya. Meskipun tidak sebesar ruangan kerjanya dinegeri biru sana, Ruby cukup puas dengan kondisi interiornya.
"Kenapa kamu memilih bekerja dengan tuan Donni? Bukankah kamu bisa bekerja dibawah tuan Roberts atau tuan James?" Anton yang mengantarkan bos barunya itu melihat-lihat ruangannya, mempertanyakan rasa penasarannya sejak tadi.