"Siapa? Berani sekali dia! Apa dia sudah tidak mau bekerja lagi?" Darren menjawab dengan wajah angkuhnya.
"RATU!" Keduanya kompak menyebut satu orang yang sama.
"Huft, anak itu ... dia terlalu cerdas untuk anak seusianya." Ujar Calista sambil tersenyum.
"Tentu saja, gen dari Anderson harus cerdas dan beda dari yang lain." Jawab Darren dengan bangganya. Calista menatap wajah suaminya lekat-lekat dan memicingkan matanya.
"Darren, untung saja kamu tampan dan berduit. Kalau tidak, entahlah."
"Kalau tidak, kenapa? Kamu tidak mau menikah denganku?" Darren menatap tajam perempuan hamil akibat perbuatannya di sampingnya.
"Apa kamu lupa apa yang menyebabkan aku mau menikahimu? Pertama adalah karena uang. Kedua, ketiga, dan sebagainya aku tidak peduli." Jawab Calista sendu. Wajahnya menatap lurus ke bawah. Flat shoes dan lantai didalam lift menjadi tujuan pandangannya saat ini.