"Kita jangan ikut campur. Biarkan mereka mengurus urusannya sendiri." Darren menarik tangan ibu hamil yang sudah bergerak ingin menghampiri teman baiknya itu. Calista masih ingin menghampiri Dian yang jaraknya tidak begitu jauh darinya. Namun, memang sepertinya suami istri itu sedang berselisih paham.
"Kenapa kamu takut aku bicara dengan Wina? Hmm? Apa kamu memang ada hubungan dengannya? Jawab aku, Dave!" Dengan mata terbelalak lebar dan gigi mengerat, Dian menahan emosi yang sepertinya sudah sampai ke ubun-ubun.
"Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Wina. Dia hanya sekretarisku. Kamu sendiri tahu Wina itu seperti apa. Please babe, tahan emosimu. Kamu sedang mengandung anak kedua kita." Dave mencoba memeluk sang istri yang dalma puncak emosi namun Dian tetap enggan untuk disentuh.
Darren dan Calista saling menatap. Sungguh berjodohnya mereka berdua, selalu hamil dalam keadaan bersamaan.