"Ummph," Bibir Calista dilumat dengan lembut, tengkuk leher Calista dipegang dengan satu tangan sementara satu tangan Darren meraba dada Calista dan menarik ujung handuk yang diselipkan di tengah-tengah dada ibu dua anak itu. Dengan gerakan sangat lembut, handuk itu akhirnya terlepas dari tubuh sang perempuan dan kini tubuh mereka tanpa selembar benangpun.
"Kenapa kamu masih begitu mempesona, sayangku? Kenapa kamu selalu membuatku tergoda? Apakah kamu sedang merencanakan ingin memiliki anak banyak bersamaku? Aku tidak masalah sayang. Tapi itu semua kembali padamu. Karena kamu yang mengandung dan melahirkan mereka." Darren berbisik di telinga Calista sesaat setelah ciuman panas mereka yang membuat napasnya dan napas istrinya terengah-engah. Darren mengecup leher sang istri dan meninggalkan jejak kiss mark disana.
"Oh Darren, bagaimana aku harus bekerja besok? Aku tidak bisa mengenakan kemeja lagi." Calista memegang lehernya yang sedikit nyeri karena sesapan lembut sang suami.