"Kenapa kamu resign? Apa karena kejadian hari itu?" Steve bertanya dengan matanya masih menatap lurus kedepan, sesekali dia melirik perempuan disebelahnya yang memakai kacamata minus tebal dan rambut dikuncir kuda.
"A-aku ... aku pulang kampung." Jawab Lusy asal.
"Huh, apa kamu tidak punya alasan yang lebih baik? Aku tahu kamu tidak punya saudara di kampung. Saudara satu-satunya hanya kakakmu yang sudah berkeluarga." Steve menggelengkan kepala mendengar alasan yang tidak masuk akal itu. Lusy mengernyitkan alisnya.
"Apa dia menyelidiki aku? Kenapa dia bisa tahu kalau aku tidak punya keluarga di kampung? Cih! Dasar pria aneh!" Batin Lusy.
"Aku turun didepan saja, tuan. Terima kasih atas ..."
"Kamu pikir aku supir angkot yang bisa kamu suruh seenaknya? Kamu ikut ke apartemenku sekarang. Nanti malam temani aku ke acara penting." Ujar Steve seenaknya memerintah tanpa persetujuan perempuan yang kebingungan tidak mengerti.