"Kamar yang cukup luas, walaupun tidak lebih luas dari kamarku dirumah. Namun, disini sejak awal masuk, kehangatan keluarga langsung terasa. Tidak seperti dirumahnya yang besar dan luas namun hanya seorang diri dengan beberapa pelayan dan penjaga keamanan. Tidak ada yang berani mengajakku berbicara. Semua tunduk dan takut bila aku lewat." Gumam Jhonny dalam hati.
Jhonny memasukkan satu tas ransel berisi pakaiannya ke dalam lemari tanpa merapihkannya lagi.
Tok tok tok …
Jhonny mengerutkan alisnya. Siapa yang berani datang ke kamarku? Kalau bukan …
"Halo om, lagi apa?" Gendhis datang tanpa sungkan dan takut.
"Huft, kamu anak perempuan masuk ke kamar orang sembarangan." Jhonny memilih untuk tidak menggubris pertanyaan anak kecil itu. Anak seusia dia yang selalu mau tahu apa yang dikerjakan orang tanpa mengetahui ada bahaya yang mengintai.