"Jack pasti sembuh lebih cepat. Daya tahan tubuhnya sangat kuat. Dia pernah mengalami kecelakaan dan kini menjadi korban tembak. Aku bersumpah, pria yang menembakkan senjatanya akan mengalami nasib yang sama." Darren mengeraskan rahangnya.
"Dia memiliki kita sebagai teman-temannya. Aku akan membantumu sampai sebelum keberangkatanku ke Italy." Lewis berdiri dan berjalan keluar ruangan.
Darren berjalan menuju ke ranjang tempat Jack berbaring. Tidak tampak luka dan memar dari wajah dan tubuhnya, hanya saja ada perban tempat dimana tubuhnya tertembak. Pria yang selalu ramah dan murah senyum itu, kini terbaring tidak berdaya dengan wajah pucat.
"Darren, baru saja ada polisi yang datang namun aku bilang korban belum sadarkan diri jadi mereka pergi lagi. Klab Jack sekarang ditutup sementara untuk penyelidikan." Lewis masuk dan berkata sambil berbisik di telinga pria bermata hijau. Karena dilihatnya ke dua orangtua Jack sedang tertidur kelelahan sambil duduk.