"Tentu nyonya, mari." Ivan berjalan didepan Calista dan kini mobil mereka berdua sudah meninggalkan kediaman Darren untuk menuju rumah sakit tempat Dian mendapatkan perawatan setelah kejadian penembakan pada dirinya.
Setelah kurang dari satu jam, mobil yang ditumpangi Calista pun sampai di depan sebuah rumah sakit, tempat dimana sahabatnya baru selesai dioperasi tadi malam. Seharusnya pagi ini sudah sadar dan bisa dijenguk.
Calista dan Ivan berjalan memasuki rumah sakit melewati lorong dan belokan. Setiap perawat yang melihat Calista lewat, selalu tersenyum ramah dan bahkan ada yang berkata, "Sudah waktunya ya bu? Mau dimana lahirannya? Anaknya cewek atau cowok?" Calista hanya bisa tersenyum balik seramah mungkin. Karena mereka memang tidak tahu kalau ini baru hamil 5 bulan, huhuhu. Batin Calista.