"Hueeek … hueeek …" Perempuan yang masih tetap cantik di usia empat puluh tahun itu merasakan perutnya mual seperti ada yang mendorong dari dalam. Wanita itu pun terbangun buru-buru meninggalkan ranjangnya dan menuju kamar mandi untuk mengeluarkan semua yang ada didalam perutnya. Meski dia muntah berkali-kali dalam satu waktu, tapi tampaknya rasa mual itu belum hilang juga.
"Masih mual juga? Kita ke dokter saja pagi ini ya?" Donni mengambil tissue toilet dan memberikan pada istrinya yang kepayahan tidak bisa bangun dari berlututnya didepan kloset.
"Iya." Jawab Agnes dengan wajah pucatnya.
Donni mengangkat tubuh Agnes dengan memegang lengnnya yang masih terbungkus piyama. Wajah istri tercinta tampak pucat dan lemah. Agnes dipapah menuju tempat tidur kembali. Donni mengambilkan air minum begitu sang istri sudah duduk di tepi kasur.