Sara menghela napas. Mencoba memberi ruang untuk pertanyaan berikutnya. Sara penasaran dengan kemiripan wajah antara Agnes dan Calista. Mereka bagai pinang dibelah dua dan yang membedakan hanya usia mereka saja yang diperkirakan sekitar dua puluhan tahun.
"Sayang, kamu masih ingat kan, mami pernah meminta seorang desainer interior untuk merenovasi bagian dalam butik ini agar terlihat semakin nyaman dan betah pengunjung? Besok mami mau bertemu dia lagi untuk membahas kelanjutannya. Kamu mau ikut mami?" Sara menggenggam kedua tangan sang menantu perempuannya yang berada diatas paha.
"Calista pasti mau. Tapi, Calista harus bilang sama Darren dulu ya mi." Jawab Calista.
"Tentu saja. Kamu memang istri yang patuh. Ya sudah, mami mau melanjutkan pekerjaan dulu. Oya, terima kasih yaa karena kamu acara launchingnya sukses dan mami banyak orderan dari semua model yang diluncurkan." Sara memutar tubuhnya dan kembali duduk di kursi kebesarannya.