"Iya betul, kamu hanya butuh istirahat saja. Jangan lupa obatnya diminum dengan teratur setelah makan. Kurangi merokok biar lekas sehat." Likha bisa mencium aroma keras nikotin di dalam ruangan lelaki ini. Kondisi masih sakit tapi masih menyempatkan diri untuk menghirup benda beracun yang mematikan perlahan itu.
Wandi diam tidak menjawab. Hera menatap tajam mata keponakannya yang masih saja membandel merokok meskipun dalam kondisi sakit.
"Sepertinya semua sudah ditangani dengan baik, bu. Sudah malam waktunya istirahat untuk yang sakit. Kalau tidak ada lagi, saya permisi kembali ke kamar." Ujar Likha pada bu Hera yang mengangguk setuju.
"Wandi, kamu harus lekas sembuh. Besok kalau bisa kamu sudah kembali bekerja. Ingat, kamu bisa bekerja karena belas kasihan tuan Darren dan nyonya Calista. Kalau tidak, entah kamu akan bekerja dimana." Ujar Hera dengan mata melebar.