"Kamu mau apa, huh? Kerja sudah aku ijinkan, liburan ya silahkan. Aku tidak suka kamu melarikan diri dariku dalam keadaan hamil!" Suara Dave yang menggelegar membuat Dian menjadi bergetar ketakutan.
"Biarkan aku pergi! Aku tidak mau hidup terpenjara. Aku masih mau bebas!" Dian berteriak histeris dengan air mata membanjiri wajahnya.
"Kenapa harus aku? Kenapa? Kamu bisa mencari perempuan lain untuk memuaskan nafsu binatangmu! Aku hanya perempuan biasa yang ingin memiliki karir dan kehidupan yang mapan sebelum berumah tangga. Kalaupun aku ingin menikah, aku ingin dengan pria yang aku cintai sepenuh hati dan tidak bisa hidup tanpanya. Huhuhu ..." Dave mengeraskan rahangnya mendengar semua curhatan Dian yang sangat menyakitkan hatinya. Dave tidak bisa menahan lagi emosinya dan memukul setir kemudi dengan keras berkali-kali.