Darren mengambil laptopnya dan mulai mengerjakan pekerjaan kantor, sambil menunggu Calista bangun tidur. Pria bermata hijau itu membuka halaman portal online bisnis. Dahinya mengerut manakala membaca berita perceraian seorang pengusaha pertambangan dengan perempuan yang pernah menempati hatinya selama beberapa tahun itu, sebelum akhirnya dia dikhianati dan ditinggalkan.
Sebuah panggilan telpon masuk bordering. Darren menerimanya di balkon agar tidak membangunkan Calista.
"Katakan."
"Tuan, anak perusahaan kita yang di Kalimantan sedang membutuhkan suntikan investor baru agar semakin berkembang dan bisa kokoh menghadapi saingan bisnis dari perusahaan baru. Saya sudah survey dan kita bisa melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan terbesar di negeri ini." Andrew memberikan laporan terperinci dan Darren menyimak sambil melipat satu tangannya di depan dada.