"Kamu mau pergi kemana lagi hah? Mulai detik ini, kamu kembali menjadi nyonya Donni Rickman!" Donni memegang dagu Agnes dan mencengkeram kuat ke dua pipi yang tidak berkurang kecantikannya, bahkan lebih memikat di usia empat puluh tahun.
"In your dream! Aku tidak akan pernah mau menjadi wanitamu, apalagi istrimu lagi." Agnes menendang perut Donni dengan lututnya yang bebas tanpa ikatan. Donni yang lengah, merunduk menahan sakit di perutnya mendapatkan serangan tiba-tiba. Agnes langsung berlari naik ke lantai dua dan masuk kedalam kamarnya, menguncinya dari dalam, mengganjalnya dengan kursi, meja, dan apapun yang bisa menghalangi Donni masuk.
Donni yang berusaha mengejar tidak bisa menggapainya.
"Buka pintunya, Agnes. Kamu tidak akan bisa lari kemana-mana!" Donni menggedor-gedor pintu dengan kencang. Agnes gemetaran panik dan berusaha mencari jalan keluar. Dia mengambil ponsel yang beruntung ada di dalam kamar. Anges melihat jendela yang bisa jadi jalan keluarnya.