Ketika baru membuka pintu, Darren melihat sosok yang dicarinya sudah ada dihadapannya berdiri sambil menangis di depan pintu."
"Kenapa kamu menangis? Dan darimana saja kamu?" Darren menarik tangan Calista masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya. Calista duduk di tepi kasur dan masih menangis sesenggukan. Darren belum pernah melihat Calista menangis seperti ini. Dahinya mengernyit ingin bertanya tapi menunggu Calista berhenti menangis.
"Sudah menangisnya? Sekarang katakan ada apa! Kamu membuatku khawatir. Telpon dan tasmu tidak dibawa." Darren menginterogasi Calista layaknya tersangka kasus berat.
"Tadi aku lagi tiduran, terus ada yang ketuk-ketuk. Aku buka tapi tidak ada orangnya. Hanya ada selembar kertas yang berisi tulisan 'aku tunggu kamu dibawah'. Kupikir itu dari kamu. Aku tidak ingat untuk bawa ponsel dan dompet. Jadi aku langsung turun ke bawah." Calista menghentikan ceritanya sejenak untuk mengambil napas. Darren mengambil satu kursi dan duduk dihadapan Calista.