Kapitel 44: Jadi Kapan Kamu Mau Menerima Cintaku.

Hani turun menuju lantai bawah dengan wajah yang sedikit di tekut, Bimo yang melihat itu pun menahan tawanya melihat Hani seperti ikan buntal.

"Kenapa ada yang salah?" tanya Bimo.

Hani hanya menggeleng namun wajah tetap menunjukan ekspresi yang cemberut.

"Aku pulang duluan," kata Hani kemudian.

Bimo langsung saja mengambil setumpuk dokumen di atas meja kemudian berlari menyusul Hani yang telah keluar dari kediaman mewah Herdy.

Bimo memang telah selesai berurusan dengan Herdy semua dokumen telah di tanda tangani dan semua kado telah Bimo kirimkan ke rumah Herdy juga jadi saat ini Bimo free tak harus mengerjakan apapun.

Tangan Bimo langsung menahan pintu mobil Hani yang hampir saja tertutup, Hani tentu saja kaget melihat pintu mobilnya di tahan oleh Bimo.

"Ngapain?" tanya Hani sambil menaikan satu alisnya.

"Boleh numpang?" kekeh Bimo sambil memperlihatkan setumpuk dokumen yang berada di pelukannya.