Meskipun dirinya begitu lelah, tetapi kedua mata Evan tidak mau lekas menutup. Ia masih ingin merasakan belaian tangan Rika di kepalanya.
Wanita itu menyadari kalau Evan belum terlelap. Ia memutuskan untuk menghentikan gerakan tangan kanan di wajah pemuda itu, membuat kedua mata Evan langsung memandang ke arah Rika.
"Kenapa berhenti?" tanya Evan.
Rika terdiam. Kedua mata wanita itu menatap sendu pria yang tengah telentang di sampingnya. Entah kenapa semakin lama mereka bersama, hati ini semakin erat untuk bersatu.
"Bergeserlah," pinta Rika, Evan langsung melakukan tanpa membantah.
"Apa sebenarnya yang ingin kau lakukan?"
Ia tersenyum. Kedua tangan wanita itu langsung menarik selimut tebal berwarna putih milik Evan secara perlahan. Pemuda itu semakin kebingungan dengan apa yang terjadi, ditambah situasi saat ini sangat mengganggu pikirannya.
"Aku ingin menemanimu malam ini. Apa boleh?" tanya Rika, mulai masuk ke dalam selimut dan berbaring satu kasur bersama Evan.