***
Satu minggu kemudian.
Evan langsung membuka kedua mata ketika terik matahari di siang hari mulai menusuk tubuhnya dengan kejam. Terlihat ia berbaring di atas kasur berukuran besar dengan sprai berwarna putih, tidak ada siapa pun yang berada di tempat itu selain dirinya.
"Di mana aku?" tanya Evan, memegangi kepala dengan tangan kanan, ia memejamkan satu matanya terasa begitu lelah setelah bangun dari tidurnya.
Ia tidak pernah mengingat tempat ini sebelumnya, mulai dari furnitur yang digunakan, aroma yang terasa di hidung, hingga kelembutan kasur dan sprai putih yang menghipnotis pikiran Evan untuk terus berlama-lama.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka, terdengar suara 'crek' yang menandakan seseorang dari balik pintu memiliki urusan kepada Evan.
Ia segera mengalihkan pandangannya menatap tamu yang datang berkunjung, dua orang tiba berpakaian putih-biru navy dan salah satu dari mereka membawa ember berisi air hangat dan handuk kering.