"Ah, tolol banget. Mau tidak menyebutkan namaku sekalipun, tetap saja aku merasa malu ketika seseorang selain kalian tahu ternyata aku penguntit yang payah." Mereka dengan serempak mengatakan jika Arya memang orang yang kurang handal ketika melakukan hal semacam ini. Maka dari itu alat perekam suara diciptakan untuknya agar rencananya tak akan gagal sampai Arya sendiri menukan siapa gadis pemberi bingkisan ini sebenarnya.
Selama satu hari penuh Arya tak lepas dari earphone tersebut. Dari tekadnya saja sudah terlihat jika ia benar-benar ingin menemukan gadis pemberi bingksan dan tak akan pernah berhenti mencari sampai ketemu. Hanya saja ketika sorenya Arya latihan basket, ia terpaksa menggunakan perekam suara dari ponselnya dan menaruhnya di dekat earphone.