App herunterladen
54.16% ANTARA AKU DAN DIA / Chapter 26: 26 TUNGGU AKU MALAM INI

Kapitel 26: 26 TUNGGU AKU MALAM INI

"sedari awal saya sudah menyampaikan pada baginda,bila baginda percaya pengobatan yang saya lakukan maka saya akan lakukan dengan sepenuh hati namun bila baginda ragu,saya tidak keberatan untuk mundur" ucap maria tegas.

"apakah dalam dunia kedokteran dibenarkan." tanya verto.

"dalam dunia kedokteran modern memang tidak ada istilah pengobatan energi tenaga dalam tapi kedokteran kuno kerab menggunakannya.pengobatan kuno menjadi acuan tesis saya."jelas maria.

"namun tidak semudah itu untuk menerapkannya pada dunia kedokteran saat ini karena pengolahan energi tenaga dalam hanya dimiliki orang orang terpilih"jelas maria lagi.

raja dan verto terhenyak mendengar penjelasan maria lalu terheran karena penjelasan maria tidak menyiratkan kesombongan pada wajah cantiknya.

raja dan verto bersamaan menghela nafas,pandangan mereka menyiratkan kebingungan,sesuatu hal yang tidak umum sedang mereka hadapi namun memaksa mereka untuk memerima.

"baiklah dokter....walau belum sepenuhnya aku memahami namun aku percaya padamu" ucap raja tegas.

maria tersenyum sementara verto disampingnya terpana menyaksikan gigi kelinci dibalik senyum maria.

" tock...tock" bunyi ketukan pintu.

fian berjalan menghampiri verto .membungkuk hormat pada raja.

"yang mulia" ucap fian hormat pada raja.

"apakah ada yang penting" tanya verto dari tempat duduknya menatap fian.

"pangeran,siang ini ada rapat menanti anda" jelas fian pada verto.

verto terlihat enggan meninggalkan kursinya,dia tidak ingin meninggalkan maria rasa rindunya pada maria belum sepenuhnya terpuaskan.

"tunda sampai besok" titah verto.

raja mengernyitkan dahi terheran dengan sikap verto.

maria acuh.

"baginda saya mohon diri" ucap maria lalu berdiri membungkukkan diri.verto terkejut dengan ucapan maria.spontan tubuhnya tegak dalam duduknya dan menatap maria dengan bingung.

raja mengangguk sambil tersenyum lalu maria meninggalkan kamar raja.

fian masih berdiri di samping verto.

"ayahanda,ananda mohon diri ,banyak pekerjaan yang menanti hamba" ucap verto sambil mencium tangan dan pipi raja. fian juga membungkuk hormat pada raja .raja menepuk lembut pundak putranya dengan tersenyum dan mengangguk.lalu verto melangkah pergi meninggalkan raja dikamar.

"macan kecil...." geram verto sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar raja.

"pangeran " panggil fian mengikuti langkah verto.

"tunggu aku dikantor" ucap verto tajam tampa memandang fian.

"baik pangeran"jawab fian.

fian sadar verto tidak dalam suasana hati yang baik jadi fian lebih memilih patuh pada perintah verto.dipertigaan lorong jalan fian memisahkan diri dari verto.

**

maria sedang meracik rempah rempah tradisional untuk raja, tidak mudah bagi maria untuk meyakinkan semua pasiennya untuk menggunakan rempah rempah tradisional karena ketidaktahuan banyak orang akan banyaknya manfaat rempah rempah tradisional.

maria tidak menyadari bila verto sedang memandangnya dengan tubuh bersandar dipintu dengan kedua tangannya bersedekap dtubuhnya.

proses peracikan hingga perebusan menjadi tontonan menarik buat verto,

"hmm...sempurna" bathin maria sambil menuangkan ramuan pada teko mungil lalu meraih cangkir mungil dan menatanya di atas nampan dengan rapi lalu berbalik hendak berjalan.

"pangeran..." ucap maria terkejut menatap verto bersandar dpintu.

verto tersenyum sambil melangkahkan kakinya menuju maria.maria mundur satu langkah namun tubuhnya tidak lagi dapat mundur karena meja dibelakangnya.

"kamu mau apa?" ucap maria ketus menatap verto tajam.

tubuh verto semakin dekat dengan tubuh maria,lalu tangan verto menyentuh nampan dan memajukan wajahnya mendekati wajah maria.

"aku ingin melihatmu sebelum aku pergi ke kantor" jawab verto lembut lalu menyentuh bibir merah maria dengan bibirnya.

maria terkejut menyadari gerak cepat verto menyentuh bibirnya.wajahnya memerah hingga ke telinga lalu memalingkan wajahnya dari wajah verto.

"ulat mesum" gerutu maria geram.verto tersenyum lalu berbisik ditelinga maria.

semakin kamu membenciku semakin aku mencintaimu" ucap verto menggoda lalu mengecup pipi maria dan beranjak pergi meninggalkan maria dengan senyum mengembang sambil mlambaikan tangan.

"tunggu aku malam ini" ucap verto tampa memandang maria sembari melangkah pergi.

tangan maria bergetar menahan marah lalu melangkahkan kakinua keluar berjalan menuju kamar raja.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C26
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen