"Otou-San rasanya menyimpan kartu nama dia, tunggu sebentar."
Abare beranjak dari sana, sejenak meninggalkan putri kecilnya itu untuk mencari sesuatu yang ia sebut dengan kata 'Kartu nama.'
Sedari tadi, si kecil menggemaskan itu hanya cemberut. Pipinya yang gembul itu ia gembungkan pertanda sebal, tangannya ia silangkan di dada. Tak lupa ia melayangkan tatapan tajam yang sangat dibuat-buat, kesan marah yang ditunjukkannya sangat-sangat tidak natural. Tapi Abare bukannya sebal atau marah melihat anaknya yang merajuk seperti itu. Namun malah gemas dan semakin ingin mencubit dan mencium putrinya yang sangat imut itu.
'Oba-Chan cangat cantik, dia juga baik. Aku ingin beltemu dengannya lagi,' batin Momoi. Terputar kembali di ingatannya tentang sosok wanita cantik yang membantunya ketika terjatuh hari itu. Momoi ingin sekali bertemu dengan Camie. Ia ingin berterima kasih kepada Camie. Dan ia merindukan sosok perempuan itu.