Kapitel 126: Pilihan

•note : jika meninggalkanmu adalah sebuah pilihan, maka lebih baik aku memilih mati daripada tidak bisa bersamamu selamanya.

Kabar cukup mengejutkan hingga membuat sekolah heboh. Polisi datang dan tiba-tiba menyeret Hugo dari kelas setelah meminta izin kepala sekolah dan wali kelas secara diam-diam.

Cowok itu baru kembali dari persembunyiannya dan masuk sekolah tanpa rasa curiga bahwa posisi tengah mengintainya.

Atas tuduhan pembunuhan berencana, ia di tangkap dan di sidang karena kejahatan yang dia lakukan. Meskipun di bawah umur, hukuman yang diberikan tidak begitu berat namun tetap dihukum atas kejahatan yang di lakukan.

Anka, Galih, Kelvin, Bima, dan Dimas bertos ria, akhirnya masalah yang sudah berusaha keras mereka selesaikan, telah terselesaikan hari ini.

Mobil yang di gunakan Hugo saat mencelakai Kelvin sudah ditemukan. Dia menyembunyikannya di salah satu gudang tak terpakai tak jauh dari rumahnya.

"Akhirnya..." ujar Galih menghela nafas lega.