Setelah diusir dan dipanggil kembali, sungguh hal ini membuat Xu Qiaoqiao jadi cemberut.
Ia menoleh ke belakang dan menghela napasnya dengan berat, "Tuan, saya tahu jika saya telah mengambil keuntungan dari Anda. Lalu apakah Anda ingin saya bertanggung jawab atas hal itu? Tentu Anda menyadari jika saya adalah seorang perempuan yang sedang hamil, dan akan melahirkan. Anda pasti tidak akan menyukainya?"
Xu Qiaoqiao berbicara menegur pria itu sembari mengelus-elus perutnya. Anehnya, saat mengelus perut, tangannya merasa seperti ada sesuatu yang hilang dari perutnya.
Xu Qiaoqiao menunduk kaget, ia baru menyadari bahwa sesuatu dalam perutnya secara tiba-tiba telah 'menghilang!'
Kemudian ia kembali mendongak dan melihat ke arah jari pria itu menunjuk pada bantal yang ada di kursi belakang mobil, dengan jengkel dia berkata, "Bawa 'anakmu' dan pergi dari sini!"
Seketika Xu Qiaoqiao terkejut karena kejadian ini, ia hanya bisa diam karena merasa malu.
Sopir yang berada di luar mobil itu pun merasakan bahwa ini adalah hal yang sangat memalukan. Jika Si Sopir menjadi gadis ini, ia tidak akan bisa menahan malu dan akan mencari sebuah lubang untuk mengubur diri sendiri.
Baru saja menyadari hal itu, gadis ini malah terlihat bersemangat dan berkata, "Anak itu untukmu! Wow… Selamat, kamu menjadi ayah!"
Saat kata-kata itu terlontar, ia melangkahkan kakinya lebar-lebar dan bergegas pergi dari tempat ini. Dalam sekejap, sosok Xu Qiaoqiao menghilang dari hadapan pria dan sopir itu.
Sopir yang melihat hal itu hanya bisa diam dan ikut bingung atas perilaku perempuan ini.
Sopir itu melihat kembali Tuannya, ia tampak masih terpaku menatap bantal yang ada di atas sofa itu, tatapannya seperti akan meluapkan amarah!
Ya, pria yang marah itu adalah Xu Mushen, kini hatinya sudah bertambah kesal!
Sejujurnya baru kali ini ia baru sampai dipermalukan seperti ini.
Anehnya ia merasa sedikit familiar dengan dirinya. Jari-jarinya yang awalnya kaku meraba bibirnya untuk mengingat sensasi itu, seketika alisnya sedikit mengerut, dan matanya yang dingin memunculkan sedikit kecurigaan.
Ya, sepertinya ia pernah mendengar ritme nafas seperti gadis ini.
Sambil merenung sejenak, di luar mobil terdengar suara derap kaki. Ternyata suara itu berasal dari sekumpulan pengawal yang sejak tadi masih mencari perempuan itu, "Kenapa dia bisa kabur lagi? Tadi aku melihat dengan jelas bahwa selir itu berlari ke arah sini, kenapa sekarang tidak ada?"
Xu Mushen menggigit bibir tipisnya, warna kulitnya tiba-tiba memucat. Ia ingat jika perempuan yang baru saja bertemu dengannya ternyata ia adalah seorang selir!!!
******
Xu Qiaoqiao terus berusaha sekuat tenaga pergi dari tempat itu, ia berusaha lari hingga berhasil melarikan diri dari club itu.
Saat sudah naik taksi, ia baru bisa menghela napas dengan lega.
Untungnya ia cukup pintar. Kalau tidak, hari ini mungkin ia tidak akan selamat.
Saat itu tiba-tiba teleponnya berdering. Dalam pemberitahuannya menunjukkan yang memanggilnya adalah Tuan Jin
Kemudian ia pun mengangkat telepon tersebut dan menjawabnya dengan manis, "Halo, Tuan Jin..."
Sopir yang mendengar suara itu merasa merinding dan seakan semua tubuhnya jatuh ke tanah. Suara perempuan yang tampak tergesa-gesa ini tidak sesuai penampilannya yang sangat lembut.
Tapi seseorang yang ditelepon itu malah terdengar seperti orang marah-marah, "Jiajia tadi menghubungiku. Mengapa kamu berpura-pura menjadi wanita hamil dan mengatakan bahwa aku ini kekasihmu? Apa yang sebenarnya kamu lakukan!!!"
Xu Qiaoqiao mengedipkan matanya yang besar dan berkata, "Aku tidak bermaksud menghancurkan perasaannya yang tulus kepadamu…"
"Tapi yang kamu lakukan ini juga sangat tidak profesional!" Bantah Tuan Jin secara langsung.
Seketika wajah Xu Qiaoqiao berubah menjadi serius, "Tuan Jin, Anda telah mempekerjakan saya untuk menjadi penasihat selirmu, maka Anda harus percaya sepenuhnya kepada saya! Kami telah menyiapkan serangkaian rencana agar anda dapat menyingkirkan Nona Jiajia, dan hari ini hanyalah langkah pertama!"
Disisi lain telepon, Tuan Jin sedang berpikir. Sebelum memutuskan untuk teleponnya, ia mengatakan, "Istriku akan kembali dari luar negeri dalam beberapa hari. Kamu harus membuat semuanya seperti keadaan normal, dan jangan membuat masalah didepan istriku. Kau mengerti!"
"Baiklah, tenang saja, kami memiliki tim paling profesional untuk melayani Anda."
Setelah telepon itu diakhiri, ekspresi Xu Qiaoqiao tampak cemberut.
Ia adalah seorang penasihat selir, Sesuai namanya, ia dipekerjakan untuk mengeliminasi selir yang tidak sesuai.
Tetapi Jiajia yang ditemuinya hari ini adalah kekasih gelap Tuan Jin. Kini ia sedang berusaha membuat Tuan Jin bisa bercerai dengan istrinya, lalu menikah dengan Jiajia, kalau tidak begitu, maka ini akan menjadi masalah yang lebih besar.
Tuan Jin baru saja berusaha mencarinya. Namun sayangnya, hari ini usaha yang telah berakhir dengan kegagalan, karena itu ia harus memikirkan siasat yang lain.
Saat memikirkan hal itu, taksi telah sampai di tempat yang menjadi tujuannya. Di sana terlihat sebuah bangunan perumahan tua yang sedikit usang.
Setelah masuk ke salah satu rumah yang megah ia melangkahkan kaki masuk ke dalam lift.
Setelah ia masuk, pintu lift itu pun menutup, ia mengangkat matanya, dan melihat kaca yang ada di dalam lift itu. Dalam kaca itu tampak bayangan tubuh seorang gadis yang kusut.
Riasan yang indah tampak memudar karena harus berlari-larian pada kejadian sebelumnya. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa parasnya masih tampak mempesona.
Sepasang mata yang berkilauan itu selalu penuh dengan kelembutan. Terlintas dalam benaknya tentang bibir yang merah ini. Ia kembali membayangkan ciuman yang dilakukannya hari itu dengan seorang pria yang tampan. Saat memikirkan hal itu, matanya langsung tampak berbinar-binar.
Mengingat delapan bulan lalu, malam pertamanya telah hilang karena seorang pria yang kaya. Kini ia harus kehilangan ciuman pertamanya, lalu apa lagi?
Tidak ingin memikirkan hal itu lebih jauh lagi, ia mencoba mengabaikan hatinya yang kesemutan, sekejap sebuah senyuman muncul di wajahnya.
Dalam senyumnya itu, tampak dua gigi gingsul kecilnya dan dua lesung pipi di sudut bibirnya. Dengan manisnya, ia mencoba menunjukan semangatnya.
'Ya beginilah hidup.' Xu Qiaoqiao mencoba menyemangati dirinya sendiri.
Terkadang hidup membuat seseorang merasa tidak berdaya, jadi cobalah untuk tetap tersenyum kepada semua orang.
"Ding!" Lift pun telah terbuka.
Xu Qiaoqiao segera berjalan menuju ke kamar apartemennya. Ia menundukan kepalanya dan mencari kunci untuk membuka pintu kamar, namun tiba-tiba ia melihat beberapa pria jangkung berjas sedang berdiri di depan pintu kamarnya.
Seketika ia pun langsung terkejut, orang-orang ini tidak mungkin datang untuk mencari rumahnya kan?