Kapitel 166: Kedatangan Om Adri

Saat cinta sedang di kampus menunggu jam kuliah selanjutnya, tiba-tiba handphonenya berdering. Cinta gegas merogoh saku celananya. Ternyata om Adri yang menelponnya.

"Hallo, om." Cinta.

"Haloo, Cinta. Kamu di mana?" Om Adri.

"Cinta sedang di kampus, om." Cinta.

"Om sudah di Malaysia." Om Adri.

Cinta membulatkan matanya sembari menelan salivanya dengan susah payah.

"Oh, i-iya, om." Cinta.

'Kamu kuliah pulang jam berapa?" Om Adri.

"Cinta pulang dua jam lagi, Om." Cinta.

"Baiklah. Om langsung ke kampus kamu, ya." Om Adri.

Cinta terdiam. Kalau om Adri langsung ke kampus bisa-bisa nanti om Adri ketemu sama Vani dan Vano. Bagaimana,ya. Cinta membatin. Gadi itu memutar otaknya, mencari cara bagaimana supaya teman-temannya tidak bertemu dengan om Adri. Karena selama beberapa hari ini Cinta selalu pulang bareng dengan dua saudara kembar itu.

"Cinta. Kok diam?" Om Adri.

"Oh, tidak apa-apa, om." Cinta.

"Baiklah, om tutup teleponnya. Assalammu'alaikum." Om Adri.