Obat itu sangat mahal, hingga membayar dengan uang saja tidak cukup,tapi harus mengorbankan harga diri juga.
Namun, semua itu sangat setimpal dengan apa yang Tante Tresta terima selama ini.
Ayahnya yang awalnya bersikap dingin padanya, perlahan mulai melunak setelah Ia dekat dengan Inka,dan Inka pun begitu menempel padanya.
Ia tidak kekurangan uang,dan bisa membeli apapun yang ia inginkan dengan bantuan Inka. Inka baginya hanyalah sebuah boneka yang dapat ia pergunakan sesuka hatinya.
Bahkan Inka berjanji padanya, jika sang kakek meninggal nanti. Ia akan memberikan seluruh harta warisannya kepada Tresta.
Tresta sangat puas akan hal itu, walaupun terkadang Anya yang merupakan adik perempuannya itu cukup membencinya karena terlalu serakah. tapi, Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti permainan Tresta,jika tidak ingin sang kakak membuangnya ke jalanan.