App herunterladen
9.85% ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 14: DAFTAR WARISAN

Kapitel 14: DAFTAR WARISAN

pria itu menutup mulut Ayunda dengan tangannya, sementara tangan Ayunda di tahan sampai tidak bisa bergerak sama sekali.

air mata Ayunda terus berjatuhan, ia seharusnya tidak gegabah datang kemari.

" kau pikir dengan menikahi Kakek tua itu, kau adalah nyonya rumah ini?. sungguh ironis wanita matre sepertimu! salah bernaung kali ini. aku beritahu padamu, bahwa kau masuk dalam kandang buaya bukannya kandang macan, nenekku sayang!"

ucap pria itu dengan memelintir tangan Ayunda dari belakang.

Ayunda tidak tahu harus berbuat apa lagi kali ini, tidak mungkin ada yang menolongnya di rumah ini.

namun Farrel muncul entah dari mana, dan melihat kejadian itu.

tangan pria itu sempat melonggar melihat Farrel yang memergoki apa yang ia lakukan.

" Ka-kakak, " panggil pria itu pada Farrel.

sementara Ayunda mencoba untuk meminta tolong, karena ia yakin Farrel adalah pria baik.

namun Farrel malah melangkah pergi, dan bersikap acuh seakan tidak melihat apapun yang terjadi.

'pria brengsek! kalian semua sama saja.' batin Ayunda dengan kesalnya, melihat Farrel malah pergi dan bukan membantunya.

pria itu merasa puas karena, Farrel mengabaikan apa yang ia lakukan.

Ayunda masih terus memberontak, berusaha lepas dari pelukan pria itu, namun pria itu masih terus menyakiti Ayunda dengan memelintir tangan Ayunda dengan erat, nafasnya juga mulai melemah.

Ayunda berpikir mungkin ia akan segerah mati jika pria itu tidak melepaskannya.

tapi jika ia matipun itu adalah jalan terbaik untuknya bertemu dengan kedua orang tuanya.

" Samuel, kau di panggil paman Sean.( paman Sean merupakan ayah dari Samuel)."

ucap Farrel yang kembali lagi ke tempat itu.

Samuel masih enggan melepas Ayunda, namun tatapan tajam dari Farrel membuatnya takut dan akhirnya melepaskan Ayunda lalu pergi.

Ayunda jatuh lemas ke lantai, nafasnya masih terengah-engah saat itu.

tangannya pun masih sakit dan memerah.

Farrel berdiri di hadapan Ayunda, lalu berjongkok.

" Aku harap pelajaran kali ini dapat membuatmu sadar, bahwa posisimu sangat berbahaya! aku sarankan kau lari sekarang juga, sebelum tubuhmu terkoyak dengan tragis,"tegas Farrel lalu pergi meninggalkan Ayunda.

Ayunda masih mengatur nafas dan juga perasaannya.

" seharusnya aku tidak selemah ini. "gumam Ayunda.

beberapa saat kemudian, setelah perasaannya membaik.

Ayunda berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan keruang tamu.

sebelum sampai ke ruang tamu, Ayunda mendengar sebuah suara yang tidak asing.

karena penasaran, Ayunda mengintip dari balik dinding dan ternyata itu adalah Brian.

" kak Brian,aku sangat merindukanmu."ucap seorang gadis yang langsung memeluk Brian.

" oh iya kak, istri kakek ada di sini loh, dia sedang ke toilet."ucap gadis itu pada Brian.

Ayunda yang mendengar gadis itu memberitahukan hal itu pada Brian, Ayunda pun segera berbalik untuk kabur. namun langkanya terhenti ketika mendengar perkataan Brian.

" Aku tidak ingin melihat wajah wanita itu. aku takut tidak bisa menahan diri untuk memberikan pelajaran padanya."

kata Brian dengan nada kesalnya.

Hati Ayunda sakit ketika mendengar perkataan Brian, namun itu adalah konsekuensi dari jalan yang ia pili.

Ayunda keluar dari rumah itu, melewati pintu belakang.

Farrel yang berada di atas balkon kamarnya, datang melihat Ayunda yang pergi melewati pintu belakang dan bukan depan.

" Sekali maling, tetap akan terlihat seperti maling. hhhmm, aku menanti kelanjutan cerita hari ini. "

gumam Farrel ketika melihat Ayunda. Farrel meminta penjaga untuk melepaskan anjing penjaga rumah untuk menakuti Ayunda.

Ayunda yang sedang mencari jalan keluar dari pintu belakang, terkejut ketika mendengar suara gonggongan anjing.

suara anjing itu mendekat kearah, karena takut Ayunda segerah berlari hingga terjatuh.

" sial. sungguh hari yang sial. "

umpat Ayunda saat tangannya terluka, dan anjing itu segera di tahan oleh seorang penjaga, namun terus menggonggong kearah Ayunda.

Sementara Farrel tertawa senang melihat wajah pucat Ayunda yang takut, serta melihat Ayunda terjatuh saat lari.

Ayunda tanpa sengaja melihat Farrel yang menertawai dari atas balkon.

" Ternyata ini ulah pria brengsek itu. awas saja, aku pasti akan membalas mu. "

Ayunda segerah beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari tempat itu sebelum semuanya datang karena gonggong Anjing itu.

Ayunda kembali dengan keadaan berantakan.

pelayannya sangat terkejut melihat keadaan Ayunda, terlebih lagi tanganmu yang terluka.

" Nyonya. "

" hussttt, diam. nanti ada yang lihat. "

ucap Ayunda pada pelayannya itu.

ia tidak mau sampai tuan Danuarta tahu apa yang terjadi hari ini dan menghukum mereka.

pasti keluarga tuan Danuarta akan semakin membencinya, dan mempersulit hidupnya.

" Ada apa ini ? " tanya sekertaris Jimi, yang membuat keduanya terkejut.

" sekertaris Jimi. "

Ayunda dengan cepat menyembunyikan tangannya yang memar serta terluka itu, namun sekertaris Jimi dengan cepat menarik tangan Ayunda untuk melihatnya.

" maafkan saya jika lancang nyonya. tapi jelaskan apa yang terjadi. "

sambil memperlihatkan tangan Ayunda yang terluka, Ayunda sendiri bingung apa yang harus ia katakan.

" baiklah saya mengerti. kau tolong bantu nyonya mengganti pakaiannya, aku akan menghubungi dokter. "

" tidak perlu tuan. "

pinta Ayunda , namun sekertaris Jimi tetap melakukannya.

Ayunda juga memohon agar masalah ini tidak sampai kepada tuan Danuarta, tapi sekertaris Jimi tidak mau.

" ini tugas saya nyonya. jika sayang tidak melaporkan hal ini, maka pekerjaan saya selama bertahun-tahun akan di pertaruhkan. lagi pula cepat atau lambat tuan akan tetap akan tahu. "

sekertaris Jemi pergi meninggalkan mereka.

" apa yang harus aku lakukan kali ini, mereka akan lebih membenciku jika, tuan Danuarta menghukum mereka. "

ucap Ayunda yang khawatir.

" tidak perlu Takut nyonya. jika mereka di biarkan, mungkin kejadian hari ini akan terulang lagi dan bahkan lebih parah dari ini. "

ada benarnya juga apa yang di katakan oleh pelayannya itu.

tapi ia tidak ingin mencari musuh, dan hanya ingin hidup damai.

setelah luka di tangan Ayunda di obati oleh dokter, Ayunda di sarankan untuk istirahat.

sementara Dokter itu keluar untuk bicara dengan tuan Danuarta, tentang keadaan Ayunda.

" baiklah, dokter Safran."

dokter Safran pamit pergi kepada tuan Danuarta, lalu tuan Danuarta meminta sekertaris Jimi memberitahukan pada semua penghuni rumah sebelah agar berkumpul karena ada yang ingin ia katakan.

sekertaris Jemi segerah menyampaikan apa yang di katakan tuan Danuarta.

seisi rumah mulai heboh, karena tahu bahwa kakek mereka pasti akan marah.

tuan Danuarta pergi kerumah itu, dengan di temani oleh sekertaris Jimi dan juga beberapa sekertaris lainnya sebagi saksi.

" Ayah. mungkin ayah telah mendengar tentang pengaduan dari anak itu terhadap kami, tapi kami tidak melakukan apa-apa padanya. "

ucap Tante shela.

" pengaduan ? "

tanya tuan Danuarta padanya.

" iya ayah. "

" anak itu malah memohon pada sekertaris Jimi, agar masalah ini tidak sampai padaku. tapi kalian sampai akhir, bukannya mengakui kesalahan tapi malah mengelak. "

mereka menundukkan kepala saat tuan Danuarta bersuara keras.

tapi Farrel dan juga sang ibu masih tetap cuek.

" ini peringatan terakhirku. jika kalian berani menyakiti anak itu lagi atau menindas nya, aku akan menghilangkan nama kalian dari daftar warisan, lalu memberikan semuanya pada gadis itu. dan jika terjadi apa-apa pada gadis itu, semua harta yang ada padanya akan secara sah di limpahkan kepada panti asuhan."

semua orang terkejut mendengarnya, termasuk Tante Santi dan juga Farrel yang bersikap tenang sejak tadi.


AUTORENGEDANKEN
ikhaqueen ikhaqueen

Hai semuanya.

Jangan lupa mampir di novel Author lainnya ya ?

? SWEET COUPLE

? MUSLIMAH : TUNGGULAH AKU

? MANISNYA CINTA (The sweetness of love)

? MENGEJAR CINTA

Dijamin suka

next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C14
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen