App herunterladen
2.11% ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 3: BERTEMU PREMAN

Kapitel 3: BERTEMU PREMAN

Ketika suara mobil itu terdengar, ayunda tersadar dari lamunannya.

"sial.!!apa yang telah pria itu lakukan.Aahh...dasar mesum.!!!"

teriak Ayunda karena kesal, namun tiba-tiba ia terkejut saat sesuatu di tangannya terlempar dan jatuh tepat di hadapannya.

"Haaa...?uang?!"

seketika Ayunda menjadi senang melihat jumlah uang yang ada di tangannya.

tanpa pikir panjang Ayunda mengambil uang tersebut.

"biarlah,setidaknya bajingan itu memberikan aku uang dan dia juga termasuk pria yang tampan.rugi sedikit tidak apalah." batin Ayunda sambil berjalan,menyusuri jalanan untuk mencari kendaraan.

karena panti asuhan yang ia sebutkan itu berada cukup jauh dari jalan raya.

Ayunda menarik nafasnya.

"inilah salah satu kebodohan ku.!!susah, yah di tanggung sendiri.!!"

Ayunda terus berjalan sambil menendang setiap kerikil yang ia jumpai di jalan. karena merasa mulai lelah, walau pun ia belum terlalu jauh berjalan tapi ini adalah pertama kali ia jalan kaki.

handphonenya juga tidak ada, kerena ia tinggalkan di kamar.

lamunan Ayunda terhenti saat mendengar suara serak seseorang memanggilnya.

"gadis cantik.!!" goda suara itu.

Ayunda berbalik dan ternyata ada seorang preman yang mencoba untuk menggangunya.

"wah...ada Abang tampan nih."

kata Ayunda pada preman yang mencoba mendekat.

saat itu Ayunda hanya berusaha tidak gugup dan mencari selah agar dapat kabur dari pria itu.

jika ia langsung melawan pasti akan fatal akibatnya, pasti ia akan langsung di lecehkan. apa lagi tempat itu sangat sunyi dari orang-orang.

pria itu tampak kegirangan saat Ayunda membalas sapaannya.

"Ayo Abang ajak ke sana.!!" ajak preman itu pada Ayunda.

preman itu juga menggenggam tangan Ayunda, Ayunda tersenyum manis padanya.

Ayunda berhenti sejenak, pria itu pun ikut berhenti dan bertanya

"ada apa?!"

Ayunda meminta pria yang mempunyai tubuh besar itu membungkuk ke hadapannya.

pria itu pun mengikuti apa yang di minta oleh Ayunda.

saat pria itu membungkuk dan menatap Ayunda,saat itulah Ayunda mencolok mata pria itu.

seketika pria itu berteriak kesakitan karena perih di matanya, Ayunda mengambil kesempatan itu untuk lari. karena pria itu tidak mungkin mengejarnya dengan mata tertutup.

jika ia hanya menendang kaki atau bagian lainnya dari pria itu, mungkin preman itu masih bisa mengejar Ayunda tapi jika Ayunda melukai matanya, preman itu tidak akan bisa mengejar Ayunda.

Ayunda terus berlari hingga tiba di depan jalan raya dan bertepatan bertemu dengan angkutan umum.

'hah-hah-hah.' suara nafas Ayunda terdengar karena kelelahan.

seorang pria yang duduk di sampingnya menyodorkan sebotol air mineral.

"minumlah.!"

Ayunda berbalik dan melihat pria itu.

pria muda yang bagitu tampan, mungkin dia adalah seorang mahasiswa.

tanpa pikir panjang Ayunda mengambil botol minuman itu dan langsung meminumnya.

'ini bukan saat yang tepat untuk memilih dan sok jual mahal.dari tadi aku terus menelan ludahku dan detak jantung ku masih berdetak kencang,tapi kini mulai normal.' batin Ayunda.

setelah itu Ayunda memberikan lagi pada pria itu botol minuman miliknya.

"ini,terima kasih.!"

"Ambillah.!!"

Ucap pria itu pada Ayunda.

Ayunda sempat berbalik melihat penampilannya di jendela kaca, memang terlihat sedikit berantakan dan kakinya juga sedikit dekil akibat berlari.

"apakah dia jijik..?!"

gumam Ayunda sedikit kesal.

"Hei...!" panggil Ayunda, namun pria itu telah berdiri untuk turun di pemberhentian.

ketika Ayunda ingin turun, mobil angkutan itu mulai jalan, Ayunda hampir saja terjatuh untung seorang wanita menahannya.

"berhenti...berhenti.!!" pinta Ayunda pada sopir angkutan itu.

setelah mobil berhenti, Ayunda langsung berlari mengejar pria itu tanpa membayar ongkos,sopir itu berteriak pada Ayunda meminta bayaran.

Ayunda merasa malu karena di lihat oleh banyak orang,terlebih lagi ada orang yang sampai mengatainya.

"gadis itu tidak tahu malu.!!!lihat penampilannya yang seperti itu dan juga dia tidak membayar sewa angkutan.!"

uang yang di berikan oleh pak polisi padanya, telah hilang saat ia berurusan dengan preman. sungguh sial hari ini untuk Ayunda .

pria yang tadinya membantu Ayunda,berbalik berjalan kearah Ayunda lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"ambil ini dan bayar ongkosnya.!sebagai gantinya jangan ikuti aku.!!"

Ayunda merasa malu menerima uang itu,tapi ia juga membutuhkan uang itu untuk membayar mobil angkutan itu.

tapi pria itu adalah pria yang baik, dia memberikan air minum dan juga Ongkos taksi untuk dirinya. jika Ayunda mengikuti pria itu pasti dia akan aman.

lagi pula Ayunda tidak tahu dimana ia berada sekarang,karena selama ini ia selalu naik mobil mewah dan tidak pernah datang ke pinggiran kota seperti ini.

Ayunda juga tidak menghapal jalan dan juga tempat.

"sungguh beruntung menjadi orang kaya,dan sangat sial ketika jatuh miskin seperti ini.!!!bahkan aku tidak mengenal tempat apa ini."

Ayunda berlari untuk memberikan uang pada sopir angkutan itu,lalu kembali mengikuti pria itu.

pria itu tahu bahwa Ayunda terus mengikutinya tapi dia tetap pura-pura tidak tahu.

Sampai akhirnya ia bersembunyi di suatu tempat sempit,agar Ayunda tidak mengikutinya lagi.

"sebenarnya apa mau wanita ini?!apakah ia tidak takut terus mengikuti ku?!! apakah semua wanita sebodoh dia,hanya karena di tolong sekali terus berpikir bahwa pria itu adalah pria baik.jika aku adalah pria jahat bagaimana jadinya?!!" gumam pria itu dengan kesal.

pria itu melihat Ayunda masih berputar-putar mencarinya.

setelah ia melihat Ayunda pergi jauh,pria itu pun kembali ke apartemennya yang tidak jauh dari tempat itu.

hari telah sore dan Ayunda masih duduk diam di halte dengan uang sisa pembayaran dari pria itu,sebanyak 30 ribu rupiah.

Ayunda pergi mencari telpon umum, tubuhnya juga mulai melemas karena berjalan begitu jauh.

"apakah bibi menghawatirkan aku?!apakah mereka akan mencari ku?."

Ayunda terus berjalan hingga akhirnya sampai di depan telpon umum, lalu menelpon Nomor pamannya.

panggilan pertama dan juga kedua pamannya tidak mengangkat,sedangkan uangnya tinggal sedikit dan di panggilan ketiga akhirnya paman Danu mengatakan telpon.

"paman?!hiks...hiks."

tangisan terdengar dari Ayunda yang membuat Pamannya khawatir.

"Ayu,kau dimana nak?!paman dan

juga bibimu mengawatirkan dirimu.!!"

Ayunda merasa senang mendengar hal itu, karena awalnya ia sempat takut, jika ia tidak akan di terima lagi di keluarga itu.

Ayunda menjelaskan bahwa ia pergi kerumah tamannya dan saat pulang tanpa sengaja tersesat.

paman Ayunda menanyakan alamat sekarang dan pergi menjemputnya.

Ayunda menunggu pamannya dengan tubuh yang lemas dan juga gemetar karena lapar.

Ayunda memandangi uang pecahan 5000 rupiah dan juga uang koin pecahan 500 perak.

air mata Ayunda jatuh menetes di uang yang ia pegang saat itu.

Ayunda tidak menyangka saat ini akan datang dalam hidupnya,uang yang sering ia lempar bahkan ia anggap tidak pernah ada,saat ini menjadi benda yang sangat berharga baginya.

"ayah,ibu.!mengapa kalian membuatku seperti ini?!"

air mata Ayunda terus mengalir memendam rasa perih dari dalam lubuk hatinya, karena kisah hidup yang menurutnya bagaikan neraka.

ketika Ayunda sedang menangis tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan sebuah sapu tangan untuknya.

Ayunda mengangkat kepalanya namun kepalanya terasa sangat berat dan Ayunda pun pingsan.

pria itu segera menangkap Ayunda agar tidak jatuh ke tanah.

"hei...!!hei...bangun.!!"panggil pria itu pada Ayunda.

saat itu juga paman Danu datang untuk menjemput Ayunda dan melihat Ayunda berada dalam pelukan seorang pria.

"lepaskan Ayu.!!!"

pinta paman Danu pada pria itu dan mencoba untuk mengambil Ayunda darinya,tapi pria itu menepis tangan paman Danu.


AUTORENGEDANKEN
ikhaqueen ikhaqueen

hai kakak-kakak pembaca yg manis

jgn lupa mampir di novel author yg lainnya juga ya

> MENGEJAR CINTA

> MUSLIMAH : TUNGGULAH AKU

dan untuk novel ini cerita nya akan slow update jadi mohon bersabar ya

oh iya

jangan lupa komentar positif tentang cerita nya di bawah ya

makasih

next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen