Tasya di pindahkan keruangan yang tidak jauh dari ruangan Amina. Itu semua bukanlah kesengajaan karena semua bangsal VIP penuh saat itu. Mungkin semua ini adalah takdir yang akan mengungkapkan semuanya.
Brian tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya dan masih menunggu Tasya sadar.
Brian meminta dua orang pengawal untuk berjaga di depan pintu ruang Tasya, karena ia tahu pasti bahwa Tasya akan berusaha kabur darinya setelah Ia sadar nanti.
"apa yang harus aku lakukan, Tasya? Apa aku harus mengingatmu agar kau tidak kabur lagi dariku?"
Samuel yang berada di ruangan tersebut, kaget mendengar ucapan Brian.
"Kak, apa yang kau ucapkan? Jika kau melakukan hal itu, kakak Tasya pasti akan lebih takut dan juga membenci padamu." Ucap Samuel mencoba menjelaskan kepada Brian.
Brian tahu bahwa apa yang di katakan oleh Samuel itu benar. Semua ini adalah salahnya.