App herunterladen
10% A Girls Dream season 1 / Chapter 10: Busan Hari Pertama

Kapitel 10: Busan Hari Pertama

Pagi yang cerah, matahari yang bersinar dari luar jendela kamar Bella dan tanaman yang segar seakan menyapa kecantikan natural dari seorang Bella dari luar jendela. Wajah cantik Bella sangat bersinar saat bangun tidur walaupun tidak menggunakan make up. Suasana pagi hari dirumah Bella adalah suasana yang sudah Bella rindukan sejak lama. Terasa nyaman dan tentram suasana hati Bella.

Bella bersiap diri untuk mandi dan menuju ke lantai 1 rumah Bella untuk menyapa paman yang berada dilantai satu bersama pelayan rumah lainnya.

"Selamat pagi paman," Sapa Bella dengan gembira.

"Selamat pagi juga Bella, bagaimana tidurmu semalam? Apakah kamu mimpi indah?" Tanya paman.

"Ya, tentu saja. Semalam aku sangat nyenyak pada saat tidur, dan bermimpi indah, pagi harinya aku juga disapa oleh tanaman dan cuaca yang sangat cerah juga bunga-bunga yang sangat cantik.

"Baguslah kalau begitu, apa rencana kamu libur hari pertama ini?" Paman bertanya lagi.

"Sepertinya hari pertama ini aku dirumah dulu saja Paman, aku ingin bercerita kepada paman tentang semua kegiatan di korea." Bella menjelaskan.

"Baiklah, kalau begitu setelah sarapan ini kita keruang keluarga untuk mengobrol." Ajak paman.

"Baiklah paman,

Bella melanjutkan sarapan paginya bersama paman, dia tampak senang dengan adanya liburan ini.

Dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

Tok, tok, tok.

Kemudian salah satu pelayan menuju kearah pintu masuk untuk membukakan pintu. Dan pelayan itu membawa sebuah bingkisan yang bertuliskan untuk si penakluk hati bernama Bella.

"Apa itu nak?" Tanya paman

"Bingkisan paman, tapi aku tidak tahu isinya apa dan dari siapa.

"Coba kamu buka!" Kata paman.

Akhirnya Bella membuka bingkisan itu diatas meja.

"Ha? Sebuah kaset CD." Bella semakin bingung.

"Ayo coba kita putar nak diruang keluarga!" Paman menyuruh Bella.

"Iya paman." Bella mengikuti kata Paman.

Bellapun membawa bingkisan yang berisi CD itu keruang keluarga dan memutarnya, ternyata isi CD itu adalah video beberapa cuplikan dance pada saa Bella masuk mengikuti audisi di agency hingga dia debut.

Bella sangat terkejut karena ada video bella yang Bella tidak tahu. Bella sedikit malu karena penampilan Bella yang masih belum sempurna. Tetapi paman sangat bangga dengan Bella. Bella tersipu malu dengan melihat video itu, Bella semakin termotivasi untuk lebih berusaha lagi agar lebih baik lagi.

"Wuaah, itukan saat aku ikut audisi, wuah, wuah, itu juga saat aku latihan sebelum debut. Wuaah, siapa yang merekamnya?" Bella bertanya-tanya.

"Kamu luar biasa nak, itu semua video kamu saat kamu bekerja keras hingga sekarang?paman kagum dan bangga. "

"Siapa yang merekamnya, mungkin saja salah satu teman kamu." Paman menerka-nerka.

"Tidak mungkin Paman, mereka selalu bersamaku, jadi tidak ada waktu mereka untuk merekam." Kata Bella

"Lalu siapa? Aha, mungkin penggemar rahasiamu yang selalu mengikuti semua kegiatan kamu nak." Paman menerka lagi.

Bella tidak memusingkan itu, siapapun yang mengirim, Bella merasa bahagia,terharu,dan berterimakasih kepada sipengirim.

"Oh iya Paman, bagaimana kondisi toko sekarang?apakah paman tidak lelah mengurus toko dengan tangan paman sendiri?" Tanya bella mengkhawatirkan paman.

"Toko semakin lancar, sebenarnya lelah, tetapi semua ada ditangan Paman, jadi Paman harus tetap terjun langsung.

"Kenapa paman tidak mencari asisten untuk mengelolahnya? Jadi ada yang bantu paman saat paman butuh istirahat ataupun berlibur." Bella menyarankan.

"Nanti coba paman pikir lagi." Kata Paman

"Ya sudah paman." Ucap Bella

"Bagaimana kegiatan kamu disana?" Tanya Paman

"Sangat menyenangkan Paman," Jawab Bella

"Teman-teman disana sangat baik padamu?" Tanya Paman

"Baik sekali Paman, senior, guru, dan semua staff juga sangat ramah, dan membantuku menjadi seperti sekarang.

"Lalu, ceritakan lagi nak, paman ingin mendengar semua ceritamu." Kata paman sangat bersemangat.

"Iya, kemarin selama satu bulan kami debut, kami sangat sibuk dan banyak jadwal yang harus kami lakukan,seperti itu paman.

"Selama sebulan, apa yang kamu lakukan?" Tanya Paman ingin tahu.

"Kami melakukan promo lagu pertama, menjalani interview, dan mengikuti pemotretan di sebuah majalah,latihan menari,latihan bernyayi, begitulah paman. " Bella menjelaskan dengan bangga.

"Wuaahh, keren. Apakah majalah itu sebentar lagi akan keluar?" Tanya paman.

"Kemungkinan paman, aku juga belum tahu kapan akan keluar, karena kami baru saja melakukan pemotretan 2 minggu yang lalu. Heheheheh.

"Kamu menikmati semua kegiatan itu nak?" Kata paman

"Ya, tentu saja. Aku sangat menikmatinya dan sangat menyenangkan.

"Bagus kalau begitu, paman ikut senang jika kamu sangat senang.

Seharian penuh dihari pertama libur Bella hanya dirumah saja menemani paman dan tidak kemana-kemana. Mereka hanya berbincang dan bertukar pikiran satu sama lain sambil duduk santai di ruang TV.

Malam tiba, bella masuk kedalam kamarnya dan beristirahat, tetapi dia tidak langsung tidur, dia hanya berbaring memandang langit-langit kamarnya yang dihiasi oleh lampu-lampu kecil berbentuk bintang yang selalu menyala untuk menemani dia tidur setiap malam.

Tetapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar bella waktu tengah malam, bella sedikit terkejut. Namun Bella segera membuka pintu kamarnya.

"Tok, tok, tok, tok.

"Siapa? "Kata bella.

"Ini saya non, pelayan rumah.

"Ah, ada apa?" Bella sambil membuka pintu kamar.

"Katanya nona besok akan melakukan perjalanan diluar rumah, kira-kira mau berapa ajudan yang harus ikut dengan nona? Biar saya perintahkan malam ini untuk bersiap-siap." Kata pelayan

"Tidak perlu, aku keluar sendiri saja. Aku akan keluar dekat rumah saja, nggak terlalu jauh kok." Kata Bella.

"Tetapi nona, ini perintah dari paman anda." Kata pelayan.

"Tidak apa-apa, besok aku akan beri tahu paman tentang ini. Ok." Kata Bella

"Baik kalau begitu, permisi. Saya kembali ke dapur." Kata pelayan

"Sudah tengah malam begini, kenapa masih berada didapur?" Tanya Bella

"Iya nona, dapur belum saya bereskan." Kata pelayan.

"Sudah, tidurlah! Besok saja kalian bersihkan." Kata Bella dengan sopan

"Terimakasih nona." Kata pelayan.

"Sama-sama." Jawab Bella

Sifat baik, sopan, dan ramah Bella sangat disukai oleh semua pelayan yang bekerja di rumah paman dan Bella. Pelayan dan ajudan yang bekerja dengan paman sangat bersyukur dan sangat menghormati paman juga sangat menyayangi Bella dari mulai paman pindah rumah dan memperluas usahanya. Walaupun ada beberapa ajudan yang baru saja bekerja, tetapi mereka tetap diperlakukan sama oleh paman dan Bella.

Terkadang Bella sendiri tidak menginginkan ajudan terus mengikutinya kemanapun karena Bella sudah terbiasa bepergian sendiri. Tetapi, dikarenakan bella sekarang sudah menjadi seorang idol, sesekali ajudan harus ikut dengannya demi keselamatannya.

Paman pun sering sekali mengajak ajudan dan pelayan rumah untuk menikmati waktu kosong saat tugas sudah selesai. Ajudan dan pelayanpun tidak lupa dengan kebaikan paman dan Bella.


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen