Berjalan melalui jalan gelap yang secara acak ia masuki, Sintia mencoba melacak jalan dimana ia bertemu dengan pria itu, namun sia-sia.
"Mencari aku?"
Mendengar suara yang tidak terduga tersebut, ia terkejut, segera menggenggam erat pedangnya, berbalik menghadap pria berambut pirang itu.
"Oh... kau sudah lupa suaraku? Oh! Kau bisa memegang pedang?" Dia mengangkat alis, matanya menyipit saat ia mengamati cara Sintia memegang gagang pedang dengan sempurna di genggamannya.
"Tidak," cibirnya, menurunkan bilahnya.
"Benarkah? Sepertinya begitu."
"Aku sedang menjalankan tugas untuk... salah satu majikanku dan tersesat," ia melihat sekeliling, memastikan tidak ada ksatria di belakangnya.
"Mencari orang lain meskipun aku datang kepadamu sendiri?"
Sintia menggelengkan kepala dengan tidak percaya pada suara yang terlalu percaya diri itu, namun ia menahan diri untuk tidak membuat komentar kasar. Dia masih seseorang yang berguna baginya.