App herunterladen
44% 100 HARI CINTA / Chapter 11: 11. Rumah Sakit Lagi

Kapitel 11: 11. Rumah Sakit Lagi

***

Pagi itu, Ibu membangunkan Adit yang masih tidur pulas, padahal saat itu sudah waktunya Adit berangkat kerja.

Ibu : "Dit, bangun Nak, sudah siang"

Adit tetap diam...

Ibu : "Nak, bangun, udah siang" ujarnya sekali lagi

Adit masih saja belum bangun...

Ibu : "Ya ampun!" Ibu langsung mengecek badan Adit, badannya begitu banyak mengeluarkan keringat dingin, ibu langsung menelpon Rara untuk membantunya membawa Adit ke rumah sakit.

***

Di rumah sakit...

Rara : "Dit, tidurnya jangan terlalu pulas dong, aku mau ngobrol sama kamu. Kamu tahu gak? Pas malem aku gak bisa tidur, aku terus kepikiran kamu, dan aku juga terus mengingat moment moment kita di taman, aku gak pernah merasa sebahagia ini dalam hidup aku, kamu bener bener spesial banget buat aku Dit, kamu harus sembuh! Kamu harus kuat, aku gak tahu gimana nanti kalo tanpa kamu:("

Tiba tiba tangan Adit langsung menggenggam tangan Rara...

Rara : "Adit? Kamu udah sadar?"

Adit tersenyum dengan mata tertutup...

Rara : "Dit, buka mata kamu"

Adit : "Iya iya, aku buka mata" ujarnya bicara dengan suara dan nada yang masih sangat lemas

Rara : "Dit, akhirnya kamu sadar"

Adit : "Hmm, rumah sakit lagi ya? :)"

Rara : "Iya dong, kan biar sembuh"

Adit : "Aku sudah bosan Ra"

Rara : "Kok gitu?"

Adit : "Aku sudah muak mencium bau rumah sakit:) kapan aku berhenti mendatangi tempat ini?"

Rara : "Sabar dong, kamu harus semangat buat sembuh, gak boleh kek gini, oke?"

Adit : "Terkadang, aku selalu mengeluh pada Tuhan, kenapa dia selalu membuatku seperti ini di hari bahagiaku?"

Rara : "Karena Tuhan tahu kamu bisa lewati semuanya Dit"

Adit : "Tapi aku tidak selalu bisa Ra:)"

Rara : "Kamu bisa!" Ujarnya yang terus menyemangati Adit

Adit : "Hidupku benar benar tidak beruntung"

Rara : "Hmm, jadi pertemuan kita kamu anggap tidak beruntung?"

Adit : "Ini bukan tentang pertemuan kita Ra, ini hanya tentang hidupku"

Rara : "Ada apa sebenarnya Dit? Keknya kamu bukan lagi ngeluh soal penyakit kamu"

Adit : "Dalam hidupku ada hal yang lebih menyakitkan dari sakit kanker Ra"

Rara : "Maksud kamu?"

Adit : "Saat aku mengetahui kebenaran ini, aku benar benar merasa putus asa, aku melemah, dan aku merasa kecewa pada Tuhan:)"

Rara : "Kenapa begitu Dit?"

Adit : "Aku... Aku hanyalah anak buangan yang sama sekali tidak diharapkan:("

Rara : "A..apa?!"

Adit : "Iya Ra, aku bukan anak kandung ibuku"

Rara : "T..terus... Dimana orang tua kandung kamu?"

Adit : "Aku gak tahu, aku harap aku tidak akan pernah bertemu mereka:)"

Rara : "Dit, tenang... Kamu bisa ceritakan semuanya sama aku, jangan pendam luka kamu sendirian, kamu bisa berbagi semuanya sama aku"

Adit : "Hidupku benar benar dipenuhi dengan air mata kesedihan, aku kasihan pada diriku sendiri"

Rara : "Ssssttt, kamu gak boleh ngomong kek gitu"

Adit : "Tapi itu bener Ra"

Rara terdiam...


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C11
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen