Kapitel 156: SEBUAH ANAK PANAH YANG MENEMBUS HATI MEREKA

Namanya Huang Wen. Keluarganya merupakan pesaing bisnis dari Keluarga Luo. Tapi itu bukan alasan mengapa dia tidak menyukai mereka. Itu karena Luo Jin. Tahun lalu, bajingan itu memukulinya hanya karena menganggapnya sebagai pengganggu. Ia terpaksa dirawat di rumah sakit di mana dokter memberitahunya bahwa lengan patahnya perlu ditempatkan dalam gendongan selama enam minggu.

Itu terjadi saat periode ujian. Dia tidak bisa berkonsentrasi karena memakai gendongan sangat tidak nyaman. Hasilnya? Peringkat kelasnya menurun. Tapi itu bukan yang terburuk. Ayahnya memarahinya karena mendapatkan nilai yang buruk di hasil ujiannya. Ayahnya bahkan berani membandingkannya dengan bajingan Luo Jin itu. Suatu perkataan seperti dia tidak bisa menjadi yang nomor satu di tahunnya seperti pemuda ketiga dari Keluarga Luo. Seolah-olah dia dengan mudahnya lupa bahwa alasan lengan dalam gendongan adalah karena pemuda yang sama itu.