Jun telah kembali kerumahnya, dia lebih nyaman dirumah nya daripada di asrama, terlebih lagi dia memiliki sihir teleportasi yang memudahkan dirinya.
Setelah pulang dia langsung mandi, makan, dan sekarang Jun lagi duduk di ruang keluarga sambil ngerokok dan mendengarkan lagu.
Lagu nya berjudul "It Was A Good Day", lagunya Ice Cube, harusnya di dunia ini tidak ada lagu tersebut tapi Jun beruntung karena memiliki unduhannya di laptopnya.
Tidak lupa setelah makan, enak nya merokok karena biasanya jika tidak merokok mulut terasa masam.
"Sekarang benar-benar hari yang indah..." Kata Jun sambil tersenyum.
Tiba-tiba Jun ingat dengan sesuatu dan membuka laptopnya setelah itu dia menyalakan laptopnya.
Guild Baru, <Packhorse Master> sebagai guild yang berisikan Djinn, mereka berperan penting dalam ceritanya.
Tentu saja bukan aspek itu yang di perhatikan oleh Jun, tetapi Dungeon yang dikuasai Guild Didalam Ceritanya.
'Suwon Devil Nest', setelah kejadian itu, harga saham Packhorse Master meningkat tajam hingga 1000%.
"Membeli saja sudah menguntungkanku, tidak ada cara yang lebih baik untuk menghasilkan uang." Kata Jun sambil menekan layar hologram di Smartwatch bertuliskan 'BELI'.
"Ini lebih dari cukup." Kata Jun dan menyandarkan punggungnya ke belakang kursi.
"Hah...aku memang tidak pernah berubah jika menyangkut soal uang, tapi tidak banyak informasi yang tersedia di forum publik, jadi jika aku ingin menemukan sesuatu, harus di situs darkweb 'VIOLET BANQUET'." Kata Jun sambil menghela nafas.
Ngomong-ngomong soal DarkWeb, Jun ingat ada sebuah organisasi bernama 'THE CHAMELEON TROUPE.
Para Villain pertama pada pertengahan menuju akhir cerita, organisasi Kriminal yang berisi anggota yang identitasnya tidak di ketahui sama sekali, sesuai dengan penamaan organisasi yang misterius itu.
Mungkin hanya Jun saja yang mengetahui keberadaan dan aktivitas mereka.
'the Chameleon Troupe adalah gerombolan kriminal, tetapi mereka tidak suka dengan Djinn...jadi kalau aku bisa mengenalkan diri kepada bos mereka,
Aku mungkin bisa meminta bantuan untuk membunuh Chae Jinyoon....' pikir Jun sambil melakukan gerakan tangan, tangannya sekarang ada di dagu Jun.
Tapi Bohong, tidak mungkin dia meminta bantuan kepada orang padahal dia memiliki kekuatan yang sangat kuat.
Berdasarkan ceritanya, seharusnya ada satu kursi kosong di The Chameleon Troupe, sekarang , bearti sudah saatnya mereka melakukan penggerakan.
Jun tidak berencana untuk langsung bergabung kedalam Organisasi tersebut, dia akan melakukan seperti protagonis Kim Hajin.
-----------------------
Siang hari.
Di sebuah kafe ada Shin Jonghak dan Yoo Yeonha, mereka sedang duduk di bangku sambil mengobrol.
Tapi Yeonha menyedihkan, dia berbicara sambil tersenyum lembut kepada Jonghak sedang Jonghak sendiri sepertinya tidak tertarik.
"Lihat disana."
"Ya, Tuhanku."
"Apa dia selebritas?."
Penampilan mereka menarik perhatian orang-orang di dalam Cafe yang lumayan ramai.
"Menyebalkan sekali, bisakah kita menghentikan pertemuan 'Kaum Bangsawan' atau apapun ini?." Kata Jonghak, dia benar-benar tidak tertarik dengan semua ini.
"Cobalah tahan, Walaupun itu menyebalkan, tidak ada salahnya memperkuat hubungan harmonis dengan para presiden klub bukan?." Kata Yeonha sambil tersenyum lembut.
"Bagaimana nilaimu akhir-akhir ini?." Kata Yeonha.
"Cukup bagus." Kata Jonghak tanpa mengalihkan tatapannya dar Layar Hologram yang muncul di dalam Smartwatch.
"Jonghak yang kukenal tidak akan puas kalau tidak peringkat 1~." Kata Yeonha.
Yoo Yeonha hanya memesan kopi, sedangkan Jonghak tidak memesan apapun.
"Itu kenapa aku mengatakan cukup bagus." Kata Jonghak sambil menulis pesan lewat Smartwatch nya.
"Hmm.. baiklah." Kata Yeonha.
Jika Jun ada di sini dan melihat tindakan Yoo Yeonha, dia akan menganggap nya menyedihkan karena pria yang dicintainya tidak mencintai balik dirinya.
Saat itu Pintu kafe terbuka dan Chae Nayun masuk sambil melihat sekeliling, rambutnya dia kuncir kuda.
"Nayun disi-." Yeonha tidak menyesal perkataannya karena Shin Jonghak memotongnya.
"Chae Nayun!." Kata Jonghak sambil berdiri dari kursinya dan berjalan dengan cepat ke arah Nayun.
"Tumben kau datang ke pertemuan?." Kata Jonghak.
"Apa-apaan, kalau aku tahu kamu disini, aku tidak akan datang haha." Kata Nayun.
"Kudengar kau dilarikan ke rumah sakit, apa kau tidak apa-apa?." Kata Jonghak sambil tersenyum lebar.
"Aku baik-baik saja, tidak perlu seribut itu." Kata Nayun.
Jonghak dan Nayun mengobrol berdua, dan meninggalkan Yeonha di meja sendirian.
Mereka tidak memperhatikan wajah Gelap Yoo Yeonha karena sibuk mengobrol.
Setelah mereka mengobrol sebentar dan Nayun memesan sebuah minuman jus jeruk, dia berjalan ke arah meja Yeonha dan duduk.
"Oke, oke, aku baru saja ingin menanyakan hal itu, apa kalian tahu orang bernama Kim Jun?." Kata Nayun.
Yeonha yang mendengarkan ini melebarkan matanya, dia mengalihkan tatapannya ke arah Nayun dengan keringat yang mengalir di pipinya.
"Hm?..Kim Jun? Kenapa dia?." Kata Yeonha.
Yah, kamu tahu insiden Djinn di Museum waktu itu?, waktu itu, Aku, Kim Suho, dan si brengsek itu, kami bertiga yang mengalahkannya." Kata Nayun dan melipatkan tangannya.
"Djinn itu lebih kuat dari perkiraan, jadi situasinya bu- maksudku, pertempuran habis-habisan."
"Tapi si brengsek itu....apa itu masuk akal?, kalau dia sekali serang bisa langsung membunuh Djinn tersebut?, sedangkan aku dan Kim Suho butuh beberapa saat itupun kita tidak bisa mengalahkannya, sangat mencurigakan bukan?." Kata Nayun.
"Ngomong-ngomong, bukankah dia ada di tim yang sama denganmu, Yeonha?, apa pendapatmu tentang orang itu?." Kata Nayun.
"A-aku?." Kata Yeonha dengan terkejut.
[Tumbuh besar, di suatu panti asuhan, seorang kadet, itu saja informasi mengenai kadet Kim Jun, aku masih belum mengetahui bagaimana cara dia menemukan kelemahan mountain tyrant.]
"Aku sudah mencoba bertanya, tetapi dia tidak mau menjawab ku, aku tidak punya pilihan selain meneruskan investigasi." Kata Yeonha sambil menyandarkan punggungnya ke tembok di belakangnya.
Dia sedang berbicara dengan seseorang lewat Smartwatch nya di belakang gedung.
"Karena verifikasi diperlukan untuk mengetahui, apakah dia seseorang bisa di gunakan atau tidak." Kata Yeonha.
Kembali lagi ke masa kini, Dimana Yeonha, Jonghak dan Nayun sedang ada di Sebuah Cafe mengadakan pertemuan.
"Dia hanya...pria biasa." Kata Yeonha.
'aku pernah melihatnya juga, saat dia membunuh monster sekali tebas...tapi aku tidak akan mengatakan apapun... oh tunggu, bukankah rekamannya dibagikan lewat Smartwatch?, apakah Nayun tidak melihatnya?.' pikir Yeonha.
'tetap saja... apakah Dia menyembunyikan sesuatu?.' pikir Yeonha sambil meminum kopinya.
"Apakah dia seorang....Djinn?." Kata Nayun dengan suara pelan.
Jonghak dan Yeonha melihat ke arah Nayun dengan bingung, karena dia memiliki pikiran seperti itu.
"Nayun, kamu benar-benar berpikir kalau seorang Djinn akan menyerang Djinn Lainya?." Kata Yeonha.
"Begitkah?, pokonya... bajingan itu tidak normal." Kata Nayun.
"Bagaimanapun... kalian tidak menyukai kan?." Kata Jonghak sambil memukul meja dengan tangan kanannya dan berdiri dari kursinya dan tangan kirinya di saku.
Mata kuning nya bersinar dan aura disekelilingnya entah kenapa terasa gelap.
"..." Nayun Dan Yeonha.
"Benar-benar menyedihkan, bahkan murid terbaik tahun pertama pun tidak bisa mengalahkannya?." Kenang Nayun sebelum berkata.
"Yah... kurang lebih Begitu."