App herunterladen
28.57% MEGABOT / Chapter 2: Kekuatan yang Tak Terduga

Kapitel 2: Kekuatan yang Tak Terduga

Erwin berlari secepat yang dia bisa. Jantungnya berdebar kencang, tidak hanya karena kelelahan, tetapi juga karena adrenalin yang melonjak. Langkah-langkahnya bergema di jalan yang mulai ditinggalkan oleh orang-orang.

Sedangkan Alarm masih meraung kencang dan semakin kuat, hingga memecah suasana sore yang seharusnya tenang. Orang-orang telah bergerak menuju tempat perlindungan, sementara Erwin tertinggal di belakang, dan terus berusaha mencapai titik aman sebelum terlambat.

Namun, tepat ketika dia mendekati jalan utama, sesuatu yang tak terduga terjadi. Tanah di bawahnya bergetar dengan hebat. Oleh karena itu, Erwin berhenti sejenak, dengan matanya yang melebar saat merasakan sesuatu yang aneh. Getaran itu semakin kuat, hingga tiba-tiba, di hadapannya, jalanan aspal mulai retak dan meledak, seolah-olah ada sesuatu yang sedang berusaha keluar dari bawah permukaan.

Tidak berselang lama, sebuah moncong besar, tajam dan berkilauan, muncul dari tanah dengan kecepatan tinggi. Benda itu menembus aspal dengan brutal, menghancurkan jalanan dalam sekejap mata memandang. Tanah dan puing-puing beterbangan ke segala arah.

Hal itu sontak membuat Erwin terkejut dan tak sempat menghindar, hingga membuat tubuhnya terlempar ke belakang akibat ledakan tanah yang muncul bersamaan dengan moncong itu. Punggungnya menghantam keras ke tanah, membuatnya tersentak kesakitan.

Ia meringis, merasakan perih di sekujur tubuhnya. Namun, matanya terus fokus pada makhluk yang muncul di hadapannya. Monster itu berdiri dengan bentuk yang mengerikan, dengan moncongnya yang besar seperti bor raksasa, tubuhnya berlapis logam gelap dengan kilatan listrik yang sesekali muncul dari celah-celah di kulitnya. Mata merahnya berkilauan dan menatap langsung ke arah Erwin dengan niat jelas untuk menyerang.

Oleh karenanya, Erwin merasa seluruh tubuhnya kaku, tak mampu bergerak. Dalam sekejap, monster itu mengayunkan moncongnya yang tajam, siap menusuknya tanpa ampun. Namun, tepat saat itu, terdengar suara keras dari atas.

Sebuah MegaBot meluncur dari kejauhan. Warna perak metalik tubuhnya berkilauan di bawah cahaya senja, dan dalam hitungan detik, MegaBot tersebut langsung mendarat tepat di depan Erwin.

MegaBot itu bertuliskan kode BOT-15 di salah satu lengannya. Tanpa ragu, bot itu dengan sigap menahan moncong bor dari monster tersebut, menggunakan kedua tangannya yang kuat.

Suara benturan logam melengking keras, membuat telinga Erwin berdenging. Namun, akhirnya BOT-15 berhasil menahan serangan monster itu, bahkan mendorong makhluk itu mundur beberapa langkah.

Tidak berhenti sampai di sana, bot itu kemudian mengangkat tubuh monster tersebut dengan kekuatan yang luar biasa, lalu membantingnya ke beton keras di belakang mereka dengan suara gemuruh yang mengguncang. Dengan seketika jalanan hancur lebih parah, dan monster itu tampak terpuruk untuk sesaat.

Dari dalam kokpit, suara dari pilot BOT-15 terdengar jelas melalui pengeras suara yang terhubung ke luar.

"Kamu baik-baik saja di sana?" suara itu tegas namun penuh perhatian.

Erwin yang masih terguncang, tapi dia berhasil mengangguk meskipun tubuhnya masih terasa sakit.

"Cepatlah pergi dari sini ke tempat perlindungan! Jangan tinggal diam di sini!" lanjut pilot itu.

Erwin tahu dia harus pergi, tapi tubuhnya masih sedikit gemetar. Dia kemudian berusaha mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya, dan mulai bangkit perlahan dari tanah lalu mulai berlari lagi. Namun, sebelum dia benar-benar pergi, matanya tidak bisa lepas dari MegaBot yang sedang menghadapi monster itu.

BOT-15 kembali menghadapi monster itu, yang meskipun sudah terhempas keras ke tanah, namun sekarang monster itu tampak bangkit dengan cepat. Monster itu berderak, suaranya seperti logam yang digesek dengan kasar. Mata merahnya berkilauan lagi, dan moncongnya mulai berputar dengan cepat sambil memancarkan percikan listrik.

Erwin yang melihat hal itu tidak bisa berhenti untuk menonton. Dia melihat bagaimana MegaBot itu mencoba menahan lagi serangan dari moncong monster tersebut, tapi kali ini monster tersebut bergerak lebih cepat, lebih agresif. BOT-15 tampak kesulitan menahan serangan bertubi-tubi itu, namun dia tetap berdiri kokoh, sambil terus mencoba melindungi Erwin dan kota di belakangnya.

Di dalam kokpit BOT-15, pilotnya mulai memberikan laporan cepat ke pusat komando. "Ini pilot BOT-15, aku dihadapkan dengan monster tipe bor di sektor 7. Keadaan terkendali, tapi aku butuh izin untuk melancarkan serangan rudal. Monster ini lebih kuat dari perkiraan."

Sebuah suara dari pusat komando menjawab dengan cepat. "Izin diterima. Lakukan dengan hati-hati, dan pastikan tidak ada kerusakan collateral yang berlebihan."

Pilot itu mengangguk di dalam helmnya. "Dimengerti."

Dengan demikian, BOT-15 segera mengangkat lengannya ke udara. Dari salah satu bahunya, bagian mekanis terbuka, lalu memperlihatkan sederet rudal kecil yang siap diluncurkan. Erwin, yang masih berlari menuju tempat perlindungan, menoleh ke belakang untuk melihat adegan itu.

Sebelum rudal itu diluncurkan, monster tipe bor itu kembali menyerang dengan lebih cepat, kali ini dia mencoba menembus pertahanan MegaBot dari bawah. Menyadari hal tersebut BOT-15 langsung menghindar dengan cepat, namun monster itu berhasil menciptakan celah dan memukul salah satu kaki bot dengan moncongnya, hingga membuat BOT-15 sedikit tersendat.

Meskipun begitu, sang pilot tetap tenang. Dia menarik tuas peluncur di kokpitnya, dan dalam sekejap, serangkaian rudal melesat keluar dari bahu BOT-15, menghujam langsung ke arah monster bor itu.

Seketika terjadilah ledakan yang sangat dahsyat menghancurkan sebagian jalanan dan menghantam tubuh monster itu, membuat monster tersebut terdorong mundur, dan terhempas oleh daya ledak yang sangat besar.

Karena rasa sakit yang di terimanya, monster itu mengeluarkan suara mengerikan, tubuhnya mulai bergetar hebat. Setelah beberapa detik, monster itu akhirnya terkapar, dan tak lagi bergerak dengan ssap hitam yang mengepul dari tempat tubuhnya jatuh.

Pilot BOT-15 menatap monster itu sejenak, memastikan bahwa ancaman sudah benar-benar hilang sebelum memberikan laporan akhir ke pusat komando. "Monster telah dinetralisir. Lanjutkan status siaga."

Di kejauhan, Erwin yang akhirnya sampai di tempat perlindungan, berhenti sejenak untuk mengatur napasnya. Dia menatap ke langit, ke arah MegaBot yang masih berdiri gagah. Pikirannya berkecamuk dan peristiwa barusan memperkuat tekadnya untuk menjadi bagian dari pasukan MegaBot, tidak peduli seberapa keras ejekan yang dia terima dari teman-temannya, dia akan terus berjalan maju untuk mencapai tujuannya.

Mata Erwin bersinar penuh dengan determinasi. Mungkin sekarang dia bukan siapa-siapa, tapi suatu hari nanti, dia akan berada di dalam kokpit MegaBot itu, dan bertarung demi melindungi orang-orang yang dia cintai.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C2
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen