"Lu Mo, tidak salah bagimu mencintai aku, dan tidak salah bagimu merasa cemburu. Namun aku, Huo Xiaoran, juga punya prinsipku sendiri. Aku orang yang menepati janji. Jika pengejaranmu bertentangan dengan prinsipku, maka mari kita... putus!" kata Huo Xiaoran dengan putus asa.
Lu Mo seolah-olah tersambar petir. Dia memandang Huo Xiaoran dengan tidak percaya sambil air mata mengalir di matanya. "Kakak Senior, apakah kamu memutuskan hubungan denganku hanya karena aku memarahi Qiao An? Kamu bahkan mengatakan bahwa kamu tidak mencintainya. Bagaimana mungkin aku percaya padamu?"
Pandangan Huo Xiaoran dingin dan tajam. "Lu Mo, bukankah aku selalu memberitahumu? Aku mencintai Qiao An dan tidak bisa melupakannya. Kamulah yang bilang bahwa kamu tidak keberatan dan bersedia melupakannya perlahan-lahan denganku."
Lu Mo terpaku.
Pikirannya benar-benar jernih saat ini.