Kapitel 158: Tinggal,

"Kenapa kamu di sini? Bukannya kamu harusnya sibuk atau apa?" Alicia bertanya dengan penasaran.

Harold mengangkat kepala untuk menatapnya dan diam sejenak sambil menatapnya dengan mata serius, "Menurutmu kenapa aku di sini, bukan di luar melakukan sesuatu yang lain?" Dia bertanya, dan dia memalingkan muka dari pandangannya saat menjawab.

"Uhm... Aku tidak tahu?" Alicia menghindari tatapan matanya dan menggosok-gosok leher belakangnya.

"Kamu gadis yang pintar, Putri." Dia berkata pelan sebelum meraih dagunya dan membalikkan wajahnya untuk menghadapnya. "Kamu tahu kenapa," dia bergumam dengan malas, dan jantung Alicia berdesir.

'Oh, tidak! Ini tidak terjadi sekarang.' Alicia berteriak dalam hati.

Dia hanya menatapnya sedikit lebih lama sebelum melepaskannya dengan menggelengkan kepalanya. "Kamu tidak seberani yang kukira," katanya dengan senyum sinis.