Kapitel 157: Kamu pembohong yang buruk

Susan menatap Ivan, berusaha menyembunyikan rasa kesalnya. Ia memutuskan jika Ivan bukan pangeran, mungkin ia sudah menyebutnya idiot secara langsung, namun karena Ivan adalah pangeran, ia harus menahan diri untuk tidak mengatakannya dengan keras.

Ayahnya menatapnya sesaat tanpa berkata apa-apa. Dia mengenal anak-anaknya, dan dia tahu betapa tajamnya mereka berdua, terutama Susan, yang bisa sangat nakal. Yang sedang dia coba pahami sekarang adalah apakah tuduhan Ivan ada hubungannya dengan alasan dia mengatakan bahwa dia ingin tetap di istana dan belum ingin menikah.

"Bukankah penjaga Pangeran Harold yang menunjukkan kamar kita kepada kita?" ia bertanya, dan Ivan mengangguk.

Sekarang setelah itu dibahas, ia ingat bagaimana dia terus melihat ke belakang selama mereka berbicara. Apakah penjaga itu alasan untuk semua itu?

"Apakah benar kamu terlibat dengannya?" Ayahnya bertanya dengan tenang ketika dia tidak mengatakan apa-apa.