Telinga Qiao Xi merah, dan dia terlihat canggung. Dia hanya bisa menyembunyikan pikirannya dengan senyum. "Presiden, jangan terlalu berpikir. Saya di sini untuk mengobati penyakit Anda."
Gu Zheng terkekeh dan menundukkan matanya. "Nyonya Gu, tak perlu."
Wajah Qiao Xi langsung muram. "Gu Zheng, kamu menjadi buta di malam hari karena kamu diracun!"
Gu Zheng memiliki ekspresi tenang dan tidak terkejut sama sekali. "Saya tahu."
Qiao Xi terkejut. "Kamu benar-benar tahu? Lantas kamu…"
Mata Gu Zheng dingin. "Racun ini tidak bisa diobati, jadi akupunktur tidak berguna."
Dia memandang jarum dengan ekspresi suram. "Jadi tidak perlu."
Ketika dia tahu bahwa dia telah diracun, dia sudah meramalkan masa depan. Oleh karena itu, dia bahkan tidak berjuang lagi.
Hati Qiao Xi gemetar. Dia tampak merasa Gu Zheng sedikit asing pada saat itu. Matanya penuh dengan kesepian dan ketidakpedulian seolah-olah kebutaannya tidak ada hubungannya dengan dia.