Kapitel 148: Ava: Niat Baik Seorang Vampir (II)

Suster Miriam tidak berbicara lagi sampai aku selesai makan terlalu banyak.

"Aku ragu kau datang kesini hanya untuk menanyakan tentang suratku," akhirnya dia berkata, dan aku menyambut kesempatan itu untuk mendapatkan jawaban.

"Sahabatku diculik dalam serangan itu. Aku ingin tahu di mana dia berada. Aku harus menyelamatkannya."

Matanya menjadi terfokus, dan pria-pria aneh itu kembali, merapikan piring-piring dan membawanya pergi dalam diam.

Aku memperhatikan mereka dengan rasa ingin tahu saat mereka bergerak. Wajah mereka kosong, dan mereka tak terbantahkan manusia, meskipun ada kilauan aneh di kulit mereka.

Para Pelayan, Selene bergumam. Pelayan terikat.

Terikat—kepada Suster Miriam?

Ya. Itu yang kamu resikokan saat vampir itu menggigitmu.

Perutku berputar, mengancam untuk memuntahkan isi yang baru saja kugunakan dengan sedikit keanggunan.