Anna dan Noah berjalan menaiki tangga bersama-sama. Setibanya di depan pintu kamar Anna, ia mendorongnya terbuka dan keduanya masuk.
Anna menghela napas kecil menatap ruang kecil yang pernah ia tempati. Semuanya masih seperti saat ia meninggalkannya, bibinya dan kakeknya tahu untuk tidak merubah satu kenangan pun dari hidupnya.
Mack dan Nari biasanya yang sering datang ke sini saat mereka masih muda. Tapi malam ini, ada orang lain. Seseorang yang tak pernah ia pikir akan ia temui atau menikahi.
Ia telah pindah dari kamar kecil ini ke apartemen Mack sejak mereka bertunangan dua tahun lalu. Ia bisa mengingat betapa bahagianya dirinya saat itu. Mack adalah kebahagiaannya satu-satunya saat dunia berbalik melawannya. Mempikirkan bahwa segala yang mereka bagi hanyalah kepalsuan.
Mata Noah bergerak menelusuri kamar, ketika ia melangkah masuk. Ia tidak pernah suka warna pink hingga hari ini. Sial, ia membenci warna itu karena saudara perempuannya yang bodoh.