Kapitel 217: Keponakan perempuan

Keira berdiri dengan tenang di depan kamar Nenek Horton yang sudah tua.

Selena dan Pak Lee membuka pintu dan ketika melihatnya, Selena tersenyum manis. "Bibi Keira, ada yang bisa saya bantu?"

Dengan tenang Keira berkata, "Saya ingin berdiskusi dengan Nenek; bisakah kalian beri saya ruang?"

Mendengar ini, ekspresi Selena berubah.

Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Pak Lee sedang melakukan pemeriksaan fisik pada Nenek Agung dan mencatat data; saat ini tidak terlalu tepat!"

"Oh begitu?"

Pandangan mata Keira menjadi lebih dingin saat dia menatap Pak Lee.

Pak Lee, yang memegang buku catatan, dengan sombong menganggukkan kepalanya padanya. "Ya, mohon maafkan saya."

Keira tersenyum sinis dengan pelan.

Selanjutnya Selena melirik sekeliling ruangan hingga pandangannya sebentar tertuju pada tanaman yang ada di balkon. Dia tersenyum dan bertanya kepada Pak Lee, "Bisakah kita letakkan Clivia di kamar Nenek Agung?"