Ella menghembuskan nafas lega ketika Michael menunjukkan kesetiaannya pada Jasper. Dia merasakan campuran emosi, rasa terima kasih, dan kesedihan, dan tak bisa menahan tangisnya.
Michael akan pergi ketika dia tiba-tiba merasakan logam dingin yang tak kenal ampun ditekan ke kepala. Tangannya secara instingtif menyerah. Dia tidak berani bergerak dan melihat ke belakang.
"Jasper, jangan berbuat bodoh," pinta Michael dengan suaranya gemetar. "Masih ada waktu. Jangan membuat keadaan semakin buruk. Mari kita selesaikan ini dengan damai."
Respon Jasper dipenuhi kemarahan, menolak segala gagasan tentang penyelesaian damai. "Bosmu yang memulai kekerasan. Saya tidak ingin kesepakatan damai dengannya. Saya ingin pembalasan," tegasnya, tekadnya tak kenal ampun.