Sinar matahari, yang tersaring melalui tirai yang tipis, menari di kelopak mata Jade, merayunya agar terbuka.
Kelelahan masih melekat pada tubuhnya, kenang-kenangan dari perayaan dua malam terakhir. Pernikahan itu seperti pusaran angin penuh tawa, menari, dan mungkin beberapa gelas minuman perayaan yang berlebihan.
Namun, ditengah kelelahan, aroma yang menyenangkan menggelitik hidungnya. Bacon? Pancake? Aroma sarapan di tempat tidur itu nyaris seperti lagu cinta di pagi hari Minggu.
Jade menyandarkan dirinya pada siku, senyum sudah mulai menggantung di bibirnya. Pandangannya mendarat pada nampan yang dihiasi dengan piring berisi pancake yang mengembang, bacon yang renyah, dan telur orak-arik yang sempurna. Disampingnya, sebuah gelas beruap menjanjikan kopi yang baru diseduh. Di kursi di sebelah tempat tidur, Harry duduk menikmati gelasnya sendiri, senyuman malas menghiasi wajahnya saat dia menontonnya terbangun.