Sejak saat itu, setiap kali Wendy bertanya kepada ibunya tentang ayahnya, Mary selalu menjawab bahwa ayahnya sudah meninggal.
Karena ia melihat betapa sedihnya ibunya setiap kali ia bertanya pertanyaan itu, ia memutuskan untuk berhenti bertanya.
Tetapi Wendy masih sangat muda saat itu dan percaya bahwa ayahnya benar-benar telah meninggal.
Setelah dewasa, ia mulai menyadari bahwa segala sesuatunya tidaklah sesederhana itu.
Tetapi ia tidak pernah terpikirkan bahwa inilah alasannya.
Bahwa ayahnya sebenarnya adalah orang yang dingin dan tidak berperasaan.
"Jika bukan karena dia, aku akan seperti wanita lainnya, menikah dan punya anak," Mary berkata terisak-isak. "Aku sempat berpikir untuk menyembunyikan ini darimu selamanya. Aku tidak ingin kamu tahu seperti apa pria yang menjadi ayahmu. Aku lebih suka kamu menganggap dia sudah mati. Namun sayangnya, kamu tetap harus tahu kebenarannya."